Selasa, 08 Agustus 2017 08:12:00
Mak Boy, Nenek Renta Usia 84 Tahun Ini Harus Sandarkan Hidup Dari Belas Kasihan Warga
Oleh: Eza
Selasa, 08 Agustus 2017 08:12:00
PEKANBARU(POROSRIAU.COM)-- Nasib malang dan menyedihkan diterima oleh nenek renta usia 84 tahun bernama Darwiza biasa di kenal Mak Boy. Pasalnya di umur yang sudah senja ia terpaksa menggantungkan hidup dari belas kasihan orang lain.
Meski tinggal di ibu kota Provinsi, namun ternyata masih ada warga yang hidup miskin tanpa tersentuh perhatian pemerintah. Setiap hari, Mak Boy dan seorang anaknya yang cacat hanya bisa menerima pemberian warga sekitar agar bisa bertahan hidup. Mak Boy tinggal disebuah gubuk reot dan bangunan semi permanen, dengan kondisi seadanya dan jauh dari kata layak. Warga RT 04 / RW 02 Kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukit Raya ini mengaku, hanya bisa pasrah dengan hidup yang dijalaninya saat ini.
Darwiza alias Mak Boy mengaku, sejak kepergian sang suami sejak 6 tahun yang lalu, dirinya tidak bisa berbuat banyak. Usia yang tua dan harus mengurus seorang anak yang cacat bernama Ilham, membuatnya berada dalam kondisi kesusahan dan serba kekurangan.
“Kalau untuk makan sehari-hari, biasanya ada warga yang ngasih kami. Kalau anak awak yang satu lagi, dia cuma supir truk serta punya keluarga dengan 3orang anak. Tak banyak juga yang bisa diharapkan dari dia, karena penghasilannya juga pas-pasan. Jadi amak pasrah aja, kalau tak ada nasi atau makanan, ya kami puasa. Untuk bayar listrik, ya kadang ada warga yang bantu,” beber Mak Boy dengan air mata berlinang.
Kondisi Mak Boy yang hidup dalam kemiskinan, membuat anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru – Ade hartati merasa prihatin. Bayangkan saja, diusia senja seperti sekarang beliau harus mencari nafkah dan mengurus seorang anak yang cacat.
“Kita sangat prihatin melihat kondisi Mak Boy, beliau cuma dapat bantuan Jamkesmas. Beliau udah tua, gak mungkin lagi kerja.Untuk makan sehari-hari, hanya bersandar pada belas kasihan warga sekitar. Rencananya, Mak Boy akan diusulkan ke Baznas Kota Pekanbaru agar bisa mendapatkan bantuan rutin setiap bulan sehingga memiliki uang untuk bertahan hidup. Mereka inilah yang seharusnya dibantu pemerintah, bahkan harus prioritas,” tutu Ade Hartati didampingi kepala RT/RW setempat saat berkunjung ke kediaman Mak Boy pada akhir pekan lalu.
Ketua RW 06, Ustad Yunalis berjanji akan membantu keluarga Mak Boy karena selama ini luput dari pantauan. Menurut Yurnalis, Mak Boy dan keluarga hanya mendapatkan bantuan zakat fitrah, bantuan janda dan anak yatim serta kupon kurban sekali setahun dari mesjid. Sedangkan untuk bantuan lainnya dari pemerintah, beliau tidak pernah dapat selain Jamkesmas.
“Beliau ini orangnya tertutup atau kurang terbuka, tidak mau melaporkan masalah yang dialaminya. Jadi selama ini kita tak tau, apa yang beliau alami. Ini akan jadi prioritas kita, karena Mak Boy dan anaknya sangat membutuhkan bantuan,” ungkap Ustad Yurnalis.
Guna meringankan beban Mak Boy dan keluarga, Ade Hartati menyerahkan bantuan paket sembako seperti beras satu karung, minyak makan 2 liter, mi instan satu karton, sarden dan gula pasir. Ade berharap, ada donatur lain atau pihak pemerintah yang mau membantu keluarga Mak Boy sehingga beliau bisa hidup layak di usia senja. (Eza)
Editor: Chaviz
Detik-detik Terakhir Imam NII Kartosoewirjo
7 tahun laluDia dieksekusi dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu, bukan di Onrust seperti yang selama ini diyakini banyak orang. Dia diperlakukan secara Islami.
5 Pelajaran Hidup Dari Kisah Endang Irawan, Driver Gojek Yang Hidupi 126 Santri
6 tahun laluPria yang kerap disapa dengan Bang Soplo ini tidak hanya bekerja sebagai driver Gojek demi keluarganya saja, tapi juga untuk menghidupi 126 santriwati yang ia asuh. Dan hebatnya
Peringatan HKN ke-54 Kabupaten Bengkalis 2018: Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Kita
5 tahun laluSekretaris Daerah (Sekda) H Bustami HY memimpin upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-54 Tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2018, Senin, 12 November 2018, di Halaman Kantor Bupati Bengkalis.
Bupati Bersama Warga Sungai Tohor Gelar Sukuran
8 tahun laluMeranti(POROSRIAU.com) - Seiring di cabutnya izin pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Lestari Unggul Makmur (LUM) seluas 10.390 Ha, oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI diwilayah Kecamatan Tebing Tinggi Timur (3 T), Bupati Meranti H. Ir
Di Usianya yang Hampir Menginjak Satu Abad, Nenek Barila Justru Hidup Dengan Kondisi Memprihatinkan
7 tahun laluSOLOK SELATAN(POROSRIAU.COM)-- Siapa anak yang tidak ingin melihat kedua orangtuanya bahagia. Kalaupun bisa semua anak ingin membahagiakan orangtua. Namun mungkin kadang terkendala berbagai hal, hingga mata hatipun sudah ditutup dan tak ingat kepada orang