PEKANBARU (porosriau) - Polemik pemotongan gaji tenaga harian lepas (THL) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus bergulir, Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Pekanbaru, Edward Sanger, Rabu (2/11) kembali menanggapi kebijakan pemotongan gaji THL.

Edward Sanger ketika di wawancara di Kantor Walikota Pekanbaru mengatakan, dirinya berharap pemotongan gaji jangan sampai terjadi.

Menindaklanjuti kebijakan tersebut, dikatakan Edward, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, HM Noer MBS akan membahas hal tersebut dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Itu lagi dikaji dengan baik oleh pak Sekda. Kita berharap sebaiknya jangan sampai terjadi seperti itu (pemotongan gaji THL,red). Tapi kita kan perlu melihat kemampuan dari pada keuangan Pemko itu sendiri. Pak Sekda akan bertemu dengan SKPD untuk membicarakan itu (pemotongan,red)," ungkap Edward Sanger.

Ditegaskannya, "Kejelasan terkait pemotongan gaji pasti ada, tapi itu tentu akan dirapatkan dulu," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, THL yang berada di berbagai SKPD mengeluhkan pemotongan gaji. Pasalnya pemotongan yang dilakukan berpengaruh pada kebutuhan ekonomi.

Seperti diungkapkan salah seorang THL dilingkungan Sekretariat Pemko Pekanbaru yang enggan namanya dipublikasikan, dikatakannya, pemotongan yang dilakukan dirasa tidak adil. Pasalnya dinas terkait lainnya seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) tidak dilakukan pemotongan gaji THL.

"Pemotongan gaji besar pengaruhnya. Kebutuhan di rumah saja banyak bang, untuk anak sekolah, untuk cicilan rumah dan untuk makan sehari-hari. Tapi saya heran, kok di DKP tak ada pemotongan gaji THL. Ini ada apa. Ini namanya pilih kasih," ungkapnya mengeluhkan.(fir)