BATHIN SOLAPAN (POROSRIAU.COM) – Upaya Pemerintah dan Pertamina dalam melakukan sosialisasi Peraturan Presiden nomor 191/2014 agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dilarang untuk menjual premium dan solar kepada Warga menggunakan jerigen dan drum untuk dijual kembali ke konsumen.

Ternyata di Kecamatan Bathin Solapan Bengkalis Riau, petugas SPBU melayani pembelian menggunakan jerigen masih terus terjadi. Bahkan, di SPBU yang terletak di jalan lintas Duri-Dumai KM. 09 Kulim, tepatnya di Desa Sebangar Kecamatan Bathin Solapan ini, kondisi pelayanan pembelian menggunakan jerigen itu terjadi setiap hari, terhitung dari jam buka  hingga tutup SPBU.

Setiap hari, setidaknya ada puluhan Warga yang datang membeli BBM jenis premium, pertalite dan solar menggunakan jerigen. Bahkan, tak jarang ada warga yang bolak balik mendatangi SPBU itu membeli BBM menggunakan jerigen yang di bawa menggunakan kendaraan Mobil Pickup, Dump truck, Mobil Pribadi dan sepeda motor.

“Wah ini sudah bisa kok pak, setiap hari pasti ada puluhan warga yang membeli pakai jerigen. Coba bapak lihat sendiri, malah ada konsumen yang sengaja membawa mobil berisikan belasan jerigen di dalamnya. Nah secara bergantian jeriken itu diisi oleh petugas di tempat pengisian Premium untuk motor maupun mobil,” ujar Warga, Jum'at (10/05).

Warga yang identitasnya  dirahasiakan tersebut, menambahkan bahwa yang membeli BBM hanya untuk kendaraannya terpaksa mengantri lama. lantaran petugas sering mengutamakan konsumen yang membeli pakai jerigen.

“Konsumen yang membeli menggunakan Jerigen itu adalah warga yang menjual premium, petralite dan solar secara eceran di tepi jalan,” ungkapnya lagi.

Ditambahnya lagi, pengendara yang sedang mengantri di SPBU tersebut, mengaku kerap kesal dengan prilaku petugas yang lebih mengutamakan pembelian jerigen.

“Saya setiap hari melintas di jalan ini karena tempat saya bekerja berada di Kawasan Lintas Duri - Dumai. Makanya, jika saya mengisi BBM motor saya sering di SPBU ini. Tetapi lihatlah pak, saya harus antri lama karena petugasnya sibuk melayani pembelian jerigen,” ujar warga lagi .

Anehnya lagi, kata warga yang juga enggan disebutkan namanya, kondisi ini jangan dibiarkan. Pemerintah setempat dan aparat hukum setempat dapat melakukan pengecekan secara mendadak setiap hari, pasti mereka akan melihat langsung bagaimana kondisi sebenarnya.

“Malahan sering juga saya lihat Aparatur Pemerintah setempat yang ikut antri mengisi BBM, tapi kok mereka diam saja ya pak,”  tegas warga lagi.(Khc/Red)