BANGKINANG(POROSRIAU.COM)-- Ahmad Fikri, S. Ag ketua DPRD Kampar dan didampingi oleh ketua Fraksi Golkar DPRD Kampar, Repol, S. Ag meninjau kondisi jalan kabupaten yang putus total di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu.

Peninjauan itu dilakukan oleh rombongan Pengurus Golkar Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan AMPG usai menyelenggarakan Musyawarah Kecamatan (Muscam) di gedung olahraga bulu tangkis Desa Gema pada Minggu (5/3/2017).

Pada saat itu, Ahmad Fikri sangat menyayangkan kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Gema ke Desa Tanjung Belit itu putus total di dua titik terjadian pada Sabtu (4/3/2017) pukul 01:00 dinihari, akibat hujan deras yang melanda daerah Kampar Kiri Hulu lebih kurang selama lima jam.

Padahal menurutnya jaln ini baru dibangun pada tahun 2015 yang lalu. Setelah itu, dirinya juga berharap kepada pemerintah untuk bisa memberikan perhatian dan mencarikan solusi agak rantai perekonomian masyarakat setempat tidak terputus.
"Kami menghimbau kepada pemerintah Kampar untuk segera memperbaiki jalan ini, karena jalan ini adalah akses satu-satu bagi masyarakat Tanjung Belit, kalau jalan sudah putus aeperti ini tentu ekonomi akan tersumbat pula," katanya.

Senada dengan itu, ketua Fraksi Golkar Kampar, Repol, S. Ag juga menegaskan kepada pemda untuk segera menggunakan anggaran biaya tidak terduga.
"Ada dana di BPBD Kampart itu namanya dana tanggap darurat, yang bisa dipergunakan untuk membiayai jalan yang longsor ini, jalan lonsor ini sudah termasuk tanggap darurat, diminta kepala desa untuk memasukkan usulan kepada Bupati Kampar untuk membuat status tanggap darurat," tandasnya.

Sementara camat Kampar Kiri Hulu Nuzum Ashal, yang dimintai tanggapan oleh Porosriau.com, soal dua titik jalan yang longsor antara desa gema dengan desa tanjung belit,Nuzum mengharapkan agar pemeritah Kabupaten Kampar memperbaiki dua titik jalan yang longsor ini secepat mungkin. Karena jalan ini adalah urat nadi perekonopmian masyarakat.

"Dijalan lintas ini setiap hari masyrakat melewatinya membawa hasil perkebunan sawit dan karet, kalau tidak diperbaiki secepat mungkin perekob omian masyarakat bisa lumpuh," jelas Nuzum

"Pada hari ini kita lihat masyarakat bergotong royong untuk membuat jembatan darurat dari pohon kelapa, agar masyarakat bisa melewatinya, apalagi di desa ini ada objek wisata batu berdinding yang setiau hari mendapat kunjungan dari masyarakat di luart daerah"

Kalau jalan ini runtuh seperti ini akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat yang berasal dari pengujung objek wisata ini " tambah Nuzum.(shm)