BANGKINANG(POROSRIAU.COM)--  Ketidak hadiran 20 Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, yang di undang ke gedung Dewan pada senen 28/11/2016 oleh Katua Pansus Penyalah gunaan wewenang DPRD Kampar  dalam rangka rapat  dengar pendapat, membuat Ketua Pansus Fahmil SE ME kecewa.

Dari 20 Kepala UPTD yang tidak hadir hanya 1 Kepala UPTD yang mengahdiri undangan Pansus penyalah Gunaan wewenang, yaitu Kepala UPTD Kecamatan XIII Koto Kampar, "saya berikan apresiasi kepada Kepala UPTD XIII Koto Kampar yang hadir di gedung Dewan yang terhormat, berarti beliau sangat menghargai kami selaku wakil rakyat" jelas Fahmil.

"Kepada 20 Orang Kepala UPTD yang tidak hadir memenuhi undangan kami, akan menjadi catatan bagi kami, dan kami juga curiga seolah ada yang memotori ketidak hadiran mereka, dimana secara serentak ke 20 kepala UPTD ini tidak hadir. Insyalloh senin depan tanggal 5/12/2016, akan kita undang lagi"Kata Politisi Partai PKS ini.

Selajutnya Fahmil menyampaikan bahwa" seluruh kepala UPTD ini kami undang dalam rangka rapat dengar pendapat terkait dengan pengadaan seragm sekolah mulai dari sekolah dasar sampai ke tingkat sekolah SMA, dimana pengadaan baju seragam sekolah ini banyak terdapat permasalahan dan bahkan kami dengar hasil laporan masyarakat banyak terdapat pemaksaan kepada wali murid untuk membeli pakai seragam tersebut, yang konon kabarnya di kelola oleh kepala UPTD Dinas Pemdidikan dan kebudayaan setiap Kecamatan.

"Makanya kami memanggil seluruh kepala UPTD ke kantor DPRD Kampar untuk dimintai penjelasannya, tapi kita sangat kecewa denganm kitak hadiran mereka, kita sangat kasihan kepada masyaralat kalau hal ini tetap kita biarkan terus".tambah Fahmil

"Dan juga Saya sangat menyayangkan ketidak hadiran kepala UPTD 20 kecamatan yang tidak hadir dalam rangka  rapat dengar pendapat dengan anggota pansus. Pada hal kita anggota pansus ingin mendapatkan keterangan dan ingin mencarikan solusi yang terbaik untuk mereka."Imbuhnya.(Shm)