SIAK (POROSRIAU.COM) - Proyek pembangunan drainase yang berlokasi di Gang Sultan Muzzafarsyah II Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak, yang direalisasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun 2016 senilai Rp1,9 miliar tampak terbengkalai. Bahkan akibat dari tak selesainya pekerjaan pembangunan drainase tersebut, sebagian warga mengaku kesal karena akses masuk menuju ke rumahnya menjadi sedikit terganggu. Akibat adanya penggalian parit yang batal terbangun drainase.

Pantauan Porosriau.com di lapangan, saat ini di sekitar galian parit yang berada di depan rumah-rumah warga tersebut, terlihat besi-besi yang masih menjulang/menancap dan belum sempat dicor oleh pihak kontraktor (rekanan, red). Diduga pekerjaan pembangunan drainase yang berlokasi di tengah Ibukota Kabupaten Siak itu kurang mendapat pengawasan dan penegasan dari pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, sehingga pengerjaannya tidak selesai hingga batas waktu yang ditentukan.

Atas terbengkalainya proyek pembangunan drainase yang menelan anggaran miliaran rupiah tersebut, Ketua Umum Ormas Masyarakat Peduli Kabupaten Siak (MPKS) Wan Hamzah menegaskan, kiranya pada tahun 2017 ini Pemerintah melalui instansi terkaitnya bisa lebih tegas dan serius lagi dalam memantau setiap pekerjaan di lapangan. Sehingga tidak ada lagi proyek/pekerjaan yang bersumber dari "Uang Rakyat" menjadi terbengkalai, karena sudah terlalu banyak proyek-proyek terbengkalai yang akibatnya justeru membuat masyarakat kecewa dan mengelus dada.

"Kami (MPKS, red) juga sangat menyayangkan terkait adanya proyek/pekerjaan drainase yang tidak selesai di Kabupaten Siak pada tahun 2016 lalu, padahal drainase yang dibangun melalui dana APBD Provinsi Riau itu, sangat diharapkan bisa selesai tepat waktu, tapi ternyata pekerjaannya malah terbengkalai dan tidak selesai," papar Wan Hamzah, Senin (30/1/2017). Saat meninjau lokasi terbengkalainya proyek drainase di Siak bersama Porosriau.com.

Di tempat terpisah, Plt Kepala Dinas (Kadis) Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Kabupaten Siak Irving Kahar Arifin, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Khaidir Fitri, juga membenarkan terkait adanya proyek Pemprov Riau yang terbengkalai di Kabupaten Siak itu. Dan pihaknya berharap kiranya pada tahun 2017 ini pekerjaan tersebut bisa dilanjutkan kembali oleh pihak Provinsi.

"Terkait terbengkalainya proyek pembangunan drainase di Kecamatan Siak itu, tentunya kita berharap kiranya pada tahun 2017 ini pihak Pemprov Riau bisa menganggarkan kembali anggaran untuk menyelesaikan pekerjaannya, karena masyarakat juga berharap pembangunan drainase itu selesai, dan tidak terbengkalai seperti itu," tegas Khaidir Fitri.

Berdasarkan informasi dan data yang dikantongi Porosriau.com. Untuk kegiatan pembangunan drainase yang berlokasi di sekitar Gang Sultan Muzzafarsyah II itu, Pemerintah Provinsi Riau melalui Satuan Kerja Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.991.327.757.54, dengan melibatkan PT Fitri Indah Gemilang selaku Kontraktor Pelaksana.

Hingga berita ini dirilis, belum diketahui secara pasti berapa Persen capaian pekerjaan yang telah selesai, dan berapa Persen capaian pekerjaan yang masih terbengkalai. Dan saat awak media memintai penjelasan kepada Kabid Perkim Dinas CKTR Siak Khadir Fitri, dirinya juga mengaku tidak tau soal hal tersebut. Karena secara prosedur kegiatan/proyek drainase itu merupakan bagian dari tanggung jawab Dinas CKTR Provinsi Riau.

"Kalau soal perkiraan berapa Persen yang sudah selesai, dan berapa Persen yang belum selesai, terus terang saya kurang tau, karena proyek drainase itu gaweannya Pemprov Riau, dan bukan tanggung jawab Dinas CKTR Kabupaten Siak, oleh sebab itu, untuk lebih jelasnya awak media bisa menanyakannya langsung ke Dinas CKTR Provinsi Riau," tutupnya. (Atok)