DUMAI (POROSRIAU.com) –Keberadaan pasar Kelakap Tujuh kota Dumai hingga saat ini belum difungsikan secara maksimal dan terkesan mubazir.Padahal pembangunan pasar tersebut telah menghabiskan anggaran negara 9.8 milyar rupiah  yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara(APBN) tahun 2012,dan kondisi bangunan tersebut mulai mengalami kerusakan.

Kondisi ini membuat pemko Dumai melalui Kantor pelayanan Pasar akan merelokasi para pedagang selambat lambatnya pada bulan Juli tahun 2016.Namun keinginan tersebut terkendala akibat susahnya mendapatkan agen ikan untuk mau bongkar muat di lokasi pasar kelakap tujuh.

Terpisah,  salah seorang pedagang yang sekarang membuka lapak di pasar Gedang jln. Dock yard mengatakan alasan mereka tidak mau lagi berjualan di pasar kelakap tujuh bukan hanya karena masalah agen ikan saja, namun dikarenakansetiap harinya sepi pembeli karena jarak tempuhnya yg cukup jauh.

“sebenarnya bukan masalah agen ikan saja, jarak tempuh ke pasar kelakap tujuh itu jauh, Dulu sempat berjualan beberapa bulan disana, tapi selalu sepi. Makanya saya pindah kesini (pasar Gedang), kami mau kembali berjualan disana asalkan pemerintah bisa mencari solusi supaya di pasar kelakap tujuh ramai pembeli seperti di tempat kami saat ini,” kata salah seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.

Menanggapi hal tersebut Bambang Wardoyo mengatakan akan kembali mengundang semua pihak terkait untuk merelokasi kembali para pedagang yg kini berjualan di pasar Gedang ke pasar kelakap tujuh setelah dilakukan pendataan kembali terlebih dahulu. Bambang Wardoyo mengatakan sudah pernah meminta data pedagang kepada pihak pasar Gedang, namun beliau mengatakan pihak pasar Gedang sampai saat ini tidak mau memberi data pedagang tersebut.

“kemaren saya sudah pernah minta data pedagang yang ada disana, tapi mereka (pihak pasar Gedang) tidak mau ngasih, saya tidak tau apa alasannya,” kata R Bambang Wardoyo.(pr/red)