PEKANBARU(POROSRIAU.COM)—Pengunjung Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSKII) Pekanbaru sesalkan sikap oknum diduga pihak taksi konvensional (Taksi Bandara). Dinilai terlalu megintervensi pengunjung terutama terhadap pengemudi yang akan melakukan penjemputan.

Perbuatan kurang menyenangkan ini dialami Dewi, salah seorang pengemudi Daihatsu Ayla BM 1523 SQ  yang melakukan penjemputan di pintu kedatangan Bandara SSK II, Kamis (06/12) siang. Ia mengaku diintervensi  beberapa orang pihak taksi bandara dan dipaksa menunjukkan handpone.

“ Entah apa sebabnya tiba-tiba saya didatangi dua orang pihak taksi dan dipaksa menunjukkan Hp,” terang Dewi.

Merasa kaget sekaligus heran,  ia berusaha mempertanyakan alasan dua orang itu meminta dirinya untuk menunjukkan handpone, namun dirinya mendapatkan jawaban kasar. “ Tak usah banyak alasan kau, mana Hp kau tu, kau taksi online kan,” tutur Dewi sembari menirukan ucapan dua orang itu dengan nada sedikit keras.

Merasa tuduhan itu salah sasaran, Ia berusaha menjelaskan bahwa kedatanganya ke Bandara itu menjemput tetangga. Tak hanya itu, Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan taksi online. Lagi-lagi ia mendapatkan jawaban kasar. “ Banyak cerita kau, turun kau,” tutur orang itu lagi sambil meminta surat-surat kendaraan.

Berusaha mendinginkan suasana, Dewi yang juga selaku pimpinan perusahaan di media ini kembali mengatakan bahwa dirinya bukan taksi online sembari menunjukkan kartu anggota PWI miliknya. Namun orang itu tak menghiraukan dan kembali melontarkan kalimat mencerminkan layaknya seorang yang tidak berpendidikan.

“ Wartawan suranglah, mati anj**ng lah (Dalam bahasa Minangkabau, red), sedangkan pengacara aja kami apakan,”  ucap dua orang itu ditirukan Dewi kepada POROSRIAU.COM, Kamis (06/12) malam.

Setelah melalui perdebatan yang cukup alot sambung Wartawati itu, akhirnya mereka mempersilahkan saya pergi sambil mencatat nomor polisi (Nopol) kendaraan operasional yang bertuliskan Harian Umum POROS RIAU.

“ Dalam waktu dekat ini saya akan temui pihak Bandara dan pengelola taksi. Saya sangat tidak nyaman diperlakukan seperti itu,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan pihak Redaksi POROSRIAU.COM masih berupaya untuk menghubungi pihak pengelola taksi bandara dan pihak Angkasa Pura II untuk dimintai keterangan.(Redaksi)