SIAK (POROSRIAU.COM) - Belum lama ini pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak menggelar kegiatan/sosialisasi Jaksa Masuk Sekolah (JMS) ke sejumlah sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Siak. Termasuk diantaranya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bungaraya, Kamis (28/9/2017) lalu.

Kegiatan JMS yang dimotori oleh para Jaksa Fungsional dari Kejaksaan Negeri Siak itu, bertujuan untuk memberikan pemahaman hukum kepada para guru dan siswa, serta tentang pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala-gejala negatif yang dapat merusak masa depan generasi muda (khususnya pelajar, red), seperti penyalahgunaan Narkoba, pelecehan seksual, bullying, serta tindak kekerasan/diskriminasi yang kerap dialami oleh para guru di Sekolah.

Sesuai rencana, kegiatan JMS tersebut akan kembali digelar oleh pihak Kejari Siak saat memasuki Triwulan IV mendatang. Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Siak Agung Setiadi SH MH, melalui Jaksa Fungsional Intelijen Irvan Prayogo SH, dirinya menyebutkan bahwasanya kegiatan JMS merupakan agenda/program rutin setiap tahun.

"Kegiatan JMS merupakan agenda tahunan yang akan kita gelar setiap tahun, yang mana pada beberapa waktu lalu sudah kita gelar di sejumlah Sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Siak. Seperti di Sekolah-sekolah (SMPN/SMAN, red) yang ada di Kecamatan Siak, Mempura, Bungaraya, Lubuk Dalam. Dan jika tidak ada halangan pada Triwulan IV mendatang JMS akan kembali kita gelar," terang Irvan Prayogo, Jum'at (29/9/2017) siang, kepada Porosriau.com.

Jaksa Fungsional Kejari Siak yang akrab disapa Mas Irvan itu juga menuturkan, selama dijalankannya program JMS, sudah hampir sebagian besar sekolah (SMP dan SMA, red) di Kabupaten Siak dikunjungi oleh Tim JMS, dan hanya Tiga kecamatan saja yang belum sempat dikunjungi, yakni Kecamatan Sabak Auh, Sungai Mandau, dan Kerinci Kanan.

"Sampai hari ini, kecamatan yang belum pernah kita adakan kegiatan JMS itu Sabak Auh, Kerinci Kanan, dan Sungai Mandau, sedangkan untuk di Kecamatan Sungai Apit sudah pernah diadakan yakni di SMP. Insya Allah jika ada waktu nanti kita akan sempatkan untuk mengunjungi Sekolah-sekolah yang belum pernah diadakan JMS," lanjut Irvan.

Selain memberikan pemaparan tentang masalah hukum dan upaya meminimalisir terjadinya tindak kejahatan di Sekolah, kegiatan JMS itu juga bertujuan untuk memperkenalkan dan mendekatkan institusi Kejaksaan kepada para guru dan siswa.

Sementara itu, sejumlah masyarakat (wali murid, red) yang mengetahui dan memahami tentang pentingnya sosialisasi JMS di sekolah-sekolah, mengaku gembira dan bersyukur dengan digelarnya kegiatan tersebut, bahkan masyarakat berharap Sosialisasi JMS tidak hanya digelar di tingkat SMP dan SMA saja, melainkan juga bisa digelar di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Sebagaimana dikemukakan oleh Jefriz (30), salah seorang warga Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Dirinya sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan JMS di Sekolah-sekolah, karena dengan demikian para siswa dan guru bisa mendapatkan pengetahuan tentang berbagai hal yang berkenaan dengan masalah hukum dan tindak kriminalitas yang hari ini kerap terjadi di lingkungan sekolah.

"Kami berharap kegiatan JMS itu tidak hanya digelar di tingkat SMP dan SMA saja, melainkan juga perlu digelar di tingkat SD, dan kami juga berharap ke depan kegiatan JMS itu bisa digelar lagi di Kecamatan Sungai Apit," papar Jefriz. (Atok)