SIAK (POROSRIAU.COM) - Hingga tanggal 8 Februari 2017, sejumlah pekerjaan fisik di kampung Koto Ringin, kecamatan Mempura, kabupaten Siak belum rampung dikerjakan. Padahal, anggaran yang digunakan untuk proyek tersebut merupakan anggaran tahun 2016.‎ Terlihat jelas, untuk menggesa pekerjaan itu selesai Penghulu dan pekerja harus ekstra agar pekerjaan cepat rampung. 

"Kalau gak dilembur pekerjaan ini gak siap bang, apalagi tinggal 1 tikar lagi makanya kita kerja sampai malam," lontar salah satu pekerja semeni sasi di dusun 2 Sungai Niur kampung Koto Ringin kepada Poros Riau.com Rabu (8/2/2017) malam yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu Karsono, Penghulu Kampung Koto Ringin ketika dikonfirmasi membenarkan adanya sejumlah pekerjaan di kampungnya yang belum selesai. Ia berdalih, hal itu disebabkan kurangnya  ‎respon masyarakat tempatan terhadap pembangunan di dusun tersebut.

"Benar mas, ada pekerjaan yang belum selesai di kampung Koto Ringin, yaitu semenisasi dan Boxculfert. Itulah mas, masyarakat di dusun Sungai Niur kurang respon terhadap pembangunan yang ada. Makanya, semua pekerjanya bukan warga dusun tersebut melainkan dari dusun 1 Sungai Pinang," kata Karsono.

Karsono juga mengaku anggaran yang digunakan itu merupakan anggaran tahun 2016 yang dikucurkan melalui anggaran APBN kampung tersebut. 

"Anggaran yang kita gunakan ini merupakan anggaran APBN tahun 2016 sekitar 600 juta belum dipotong pajak. Karena belum rampung, makanya kita kerjakan terus sampai saat ini. Kalau memang mau naik kasus ini, saya pasrah aja mas. Mas kan tahu kondisi di lapangan kayak mana," katanya.

Pantaun di lapangan, ada dua pekerjaan yang masih berlangsung saat itu. Diantaranya, pembangunan Boxculfert dan semenisasi jalan. Sedangkan untuk semenisasi dikerjakan hingga malam hari dengan tujuan agar cepat rampung malam itu juga.‎ (Koko)