- Home
- ADVERTORIAL
- Menuju Swasembada Pangan, Pemkab Rohil Berbenah Disektor Pertanian Dan Perkebunan
Rabu, 01 November 2017 20:41:00
Menuju Swasembada Pangan, Pemkab Rohil Berbenah Disektor Pertanian Dan Perkebunan
Oleh: Redaksi
Rabu, 01 November 2017 20:41:00
ROHIL(POROSRIAU.COM)--Program ketahanan pangan dimasa kepemimpinan Bupati Rohil H Suyatno terus mengukir prestasi dengan keberhasilnya membina berbagai kelompok tani dalam memacu peningkatan sektor pertanian hingga pencapaian swasembada pangan. Penrapan program ini dinilai berhasil dengan meningkatnya taraf kehidupan masyarakat petani.
Melalui sektor Pertanian turut dan terus mengukir prestasi ditingkat Nasional. Penilaian itu, yakni meliputi pengelolaan serta pembinaan terhadap kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan sampai dengan bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani melalui program-program yang diterapkan. Tentunya Kepemimpinan H Suyatno dalam menciptakan kehidupan masyarakat tani yang lebih baik sudah terbukti. Buktinya, sejumlah prestasi telah banyak yang berhasil diukir oleh petani Rohil di tingkat Nasional. sejak tahun 2006 lalu, sampai saat ini. Kelompok Tani Moro Seneng di Muktijaya, Kecamatan Rimbamelintang meraih prestasi nasional dalam pengelolaan Tata Air Mikro (TAM).
Kemudian, 2007 giliran Kelompok Tani Sumber Harapan Muktijaya Kecamatan Rimbamelintang meraih prestasi nasional dalam Pengelolaan TAM. Masih di tahun sama yakni 2007, Kelompok Tani Kedele Rokanbaru Kecamatan Pekaitan meraih prestasi ketahanan pangan tingkat nasional.
Selanjutnya, 2010 giliran Kelompok Mikro Tani Pedamaran Kecamatan Pekaitan meraih prestasi nasional di bidang pengelolaan TAM. "Kalau 2011 ini, adalah Gapoktan Muktijaya Kecamatan Rimbamelintang yang meraih prestasi nasional dalam pengelolaan Gapoktan sekaligus penyuluh swadaya Kepenghuluan Paritaman juga meraih prestasi nasional. Ditahun ini 2015 ini, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Muktijaya, Kecamatan Rimbamelintang, kembali mengukir prestasi secara gemilang.
Gapoktan di bawah binaan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Rohil telah diundang ke Istana Jakarta untuk menerima penghargaan tingkat nasional sebagai Gapoktan berprestasi. Untuk mencapai dan meraih penghargaan berprestasi sampai tingkat nasional ini, banyak seleksi dan tahapan yang harus dilewati oleh Gapoktan Muktijaya. Yakni melalui seleksi tingkat kabupaten dan Provinsi Riau hingga sampai ke tingkat nasional. Malahan, tim dari kabupaten dan provinsi serta pusat untuk ke lapangan untuk melakukan
penilaian.
Penilaian itu, yakni peliputi pengelolaan serta pembinaan terhadap kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan sampai dengan bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani melalui program-program yang diterapkan.
Sebagaimana yang kita ketahui, kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Mukti Jaya cukup banyak. Yakni 10 kelompok tani, 4 kelompok pembudidaya perikanan, 2 kelompok peternak, 2 kelompok wanita tani dan 4 kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).
Dengan diundangnya Gapoktan Muktijaya ke Istana negara itu setidaknya dapat memotivasi bagi petani untuk meningkatkan usaha taninya.
Berbagai Sektor Menuai Prestasi
Kearifan Suyatno sebagai pemimpin Rohil sudah tak diragukan lagi, berbagai sektor sudah terbukti menuai prestasi sebagaimana diketahui baik itu dari kabar mulut maupun dari media massa. Sebagaimana program Nasional yang digalakkan Presiden RI Jokowidodo terkait ketahanan pangan Nasional sangat dipandang perlu demikian itu juga Rohil turut menempati posisi penting disana, bahkan saat ini Pemerintah Kabupaten Rohil tengah menggalakkan kegiatan program tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Rohil bertekad swasembada pangan 2017 mendatang. Keberhasilan itu diyakini dapat dicapai bekerjasama dengan Pemda, TNI dan kelompok tani.
Bahwa diketahui juga dahulu ketika masih bergabung dengan Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir merupakan lumbung padi terbesar di Propinsi Riau. Namun, kini produksi padi menurun lantara banyaknya alih fungsi lahan.
Untuk mengembalikan kejayaan masa lalu dalam program peningkatan ketahanan pangan Nasional, Pemerintah daerah bergandeng tangan bersama TNI-AD, kelompok tani, untuk mengatasi persoalan ini nantinya. Hasilnya dapat dirasakan dalam tiga tahun kedepan, sektor pertanian di Kabupaten Rohil dapat meningkat pesat, dan berkembang sebagai salah satu daerah penghasil lumbung padi terbesar di Propinsi Riau.
Sebagaimana yang diintruksikan Priseden RI Joko Widodo, bahwa Indonesia harus menjadi daerah swasembada pangan. Dari pada itu, pemerintah daerah bersama DPRD berupaya memajukan sektor pertanian, jagung dan kedelai dalam tiga tahun kedepan. Terpenting, menurut bupati, kabupaten Rohil harus menjadi yang terbaik dalam bidang pertanian dan palawija. Terbukti, Kabupaten Rohil masih yang terbaik kedelainya. Dan, daerah Darusalam daerahnya sangat potensi untuk tanaman kedelai dan jagung, harapan tersebut agar bisa tetap dipertahankan. Targetnya, Indonesia harus menjadi daerah swasemnda pangan 2017.
Selanjutnya, Dandim 0303 Bengkalis mengatakan, dalam mewujudkan kegiatan swasembada pangan, TNI selalu siap menjadi pendamping, sesuai UUD 45, UU TNI 34 thn 2004, MoU Kementrian Pertanian dan Perikanan bersama Panglima TNI.
Jika Indonesia tidak dapat melaksanakan program swasembada pangan, dipastikan dapat terjadi krisis pangan kedepanya. Karena, lanjutnya, sekarang ini sudah terjadi perang energi pangan dan air.
Bahwa sangat ironis jika negara Indonesia yang diberikan kekayaan energi alam yang besar tetapi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar. Mudah-mudahan kehadiran TNI sebagai pendamping dapat menjadi pengugah penyuluh pertanian.
Intinya kegiatan ini yakni mensinegrikan program swasembada pangan. Mudah-mudahan kehadiran TNI dapat menjadi motivasi ditengah masyarakat kelompok tani. dan berharap kegiatan ini dapat sukses hingga tahun 2017, mendatang, dan bisa swasembada pangan.
Rokan Hilir sepuluh tahun lalu memiliki areal tanaman pertanian seluas 43 ribu hektar, seiring berjalanya waktu terjadi alih fungsi lahan, dan kini hanya tinggal 32 ribu hektar. Menindaklanjuti rencana pengembangan areal pertanian, lanjutnya, Dinas Pertanian dan Peternakan melakukan pengukuran tahun 2013, hasilnya lahan pertanian hanya tinggal 12.709 hektar.
Dan tahun 2014, sasaran tanam setahun 12 ribu hekatr namun realisasi 14 ribuktar. Rencana untuk pengembabgan jaringan jaringan tresier 3 ribu hektar, untuk tahun 2015,
Dirimbo melintang bisa tanam 3 kali setahun artinya Indeks Pertanaman 300. Kemudian, di Rimbo Melintang memiliki pompanisasi untuk mengatur irigasi air. Kabaupaten Rohil sendiri memiliki areal 141 hektar yang masih berstatus Quo, dan terkendala tidak bisa diolah menjadi tambahan areal pertanian.
Sedangkan laju pertumbuhan dalam kurun waktu tahun 2009-2013 terjadi alih fungsi lahan. Persoalanya, sebanyak 9.458 hektar terjadi alih fugsi lahan dengan rata 47 ribu hektar.
Jumlah kerusakan infrastruktur saluran irigasi daerah sepanjang 1.983,15 kilometer dan daerah rawa 4 kilometerlebih. Dengan perhitungan 82 61 persen, dan daerah rawa 78,29 persen
Produktivitas rendah, kualitas SDM petani rendah dalam penerapan teknologi dan manajemen, serta Kelembagaan penunjang belum berjalan optimal dan akselibilitas petani terhadap modal lemah.
Capai Kedaulatan Pangan
Ketahanan pangan adalah kondisi dimana kebutuhan pangan bagi seluruh masyarakat dapat terpenuhi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Pentingnya persoalan pangan bagi masyarakat Rohil tidak perlu dipertanyakan kembali. Sehingga setiap pemimpin Rohil dituntut untuk memiliki solusi yang efektif untuk menangani persoalan-persoalan
pangan yang dialami didaerah.
Hal ini juga dialami oleh Bupati Rohil, H Suyatno. Pada awal masa jabatannya sejak menggantikan H Annas Maamun, ia telah berjanji kepada masyarakat agar Rohil dapat mencapai kedaulatan pangan, yaitu ketahanan pangan melalui produksi lokal/petani daerah.
Suyatno berharap agar kedaulatan pangan ini dapat tercapai melalui empat program utamanya, yaitu, pengendalian impor pangan, penanggulangan kemiskinan petani dan regenerasi petani, implementasi reformasi agraria, pembangunan agribisnis kerakyatan.
Tetapi akankah ketahanan pangan bahkan kedaulatan pangan dapat tercapai dengan pelaksanaan program program ini? Mari kita simak penjelasan dari tiap tiap program tersebut. Impor pangan yang telah dilakukan oleh Rohil selama ini telah menjadi permasalahan bagi masyarakat, padahal Rohil merupakan Daerah Potensi dan dulunya
merupakan Daerah yang mencapai swasembada (swasembada beras sejak masih bersama Bengkalis).
Oleh karena itu, dalam program pangan yang telah direncanakan, Suyatno menargetkan dengan cara meningkatkan produktivitas pangan melalui petani daerah, dan juga pertanian berbasis pengolahan pertanian Contoh komoditas pangan yang akan ditingkatkan produktivitasnya adalah beras dan jagung serta kedelai.
Produksi beras ditargetkan naik dari 5 ton gabah kering giling per hektar menjadi 5,6 per hektar. Sedangkan produktivitas jagung ditargetkan naik dari 4,8 ton per tahun menjadi 5,6 ton per tahun.
Program kedua yang akan dilakukan oleh Suyatno adalah menanggulangi kemiskinan petani dan regenerasi petani. Kemiskinan yang dialami oleh petani disebabkan oleh ketidakcukupan pendapatan dari hasil taninya, fluktuasi harga, kegagalan panen, dan lain sebagainya. (ADV Pemkab Rohil)
Editor: Chaviz
Panen Raya di Desa Anak Setatah, Wabup Meranti : Pemkab siap memfasilitasi infrastruktur pendukung.
6 tahun laluMERANTI(POROSRIAU.COM) - Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim melakukan panen raya padi di Desa Anak Setatah Kecamatan Rangsang Pesisir, pada Kamis (7/2/2019). Dalam
Swasembada Pangan, Bupati Meranti Inginkan Sagu Jadi Program Pengembangan Nasional
8 tahun laluMeranti (Porosriau.com) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, terus berupaya mengangkat potensi sagu setempat menjadi program pengembangan nasional guna mensukseskan swasembada pangan
Jadi Pembicara di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Bupati: Promosikan Komoditi Sagu Meranti Agar Lebih Mendunia
7 tahun laluJAKARTA(POROSRIAU.COM) - Perkenalkan Sagu Meranti di Tingkat Nasional, Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si menjadi pembicara dalam acara Sarasehan Pengembangan Pangan Lokal Berbasis Sagu, The 2nd I
Gelar Pertemuan Dengan BRG dan Peneliti UGM Bahas Pengelolaan Restorasi Gambut, Bupati Irwan: berharap kedepan komunikasi yang baik itu akan terus terbina.
7 tahun laluJAKARTA(POROSRIAU.COM) - Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, menggelar pertemuan dengan Badan Restorasi Gambut (BRG RI), dalam rangka membahas Pengelolaan Pilot Project Restorasi Gamb
Bahas Pengelolaan Gambut Berkelanjutan, Bupati : Terimakasih kepada UGM yang Telah Mendukung Penuntasan Masalah Gambut di Meranti
7 tahun laluJOGJAKARTA(POROSRIAU.COM) - Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, M.Si menggelar pertemuan dengan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, pertemuan itu membahas Kerja Sama Pengelo