Selasa, 03 Desember 2024 17:54:00
Paisal Diisukan Penyuka Sesama Jenis Masif Beredar, Relawan Pas Sikapi Dengan Aksi
Oleh: Syahrul
Selasa, 03 Desember 2024 17:54:00
Paisal Diisukan Penyuka Sesama Jenis Masif Beredar, Relawan Pas Sikapi Dengan Aksi
Masifnya beredar isu Paisal, Walikota Dumai terlibat kasus asusila dan penyimpangan sex, lelaki penyuka sesama jenis di media sosial, bagaikan bola liar. Berselencarnya informasi tabu ini melahirkan kontroversi,berdampak terpecahnya menjadi dua kelompok yang bersitegang ditengah pelaksanaan hajatan Pilkada. Alhasil, suhu politikpun meninggi.
DUMAI, POROSRIAU.COM – Solidaritas Tim Relawan Pas dengan kekuatan lebih dari 2000 orang berencana menggelar aksi ke Mapolres Dumai. Berdasarkan surat pemberitahuan aksi dengan nomor:01/STR/PAS/DUMAI/XII/2024 bertanggal 2 Desember 2024 yang ditujukan kepada Kapolres Dumai Cq. Kasat Intelkam,menyampaikan akan melaksanakan aksi demonstrasi pada hari Rabu tanggal 4 Desember sampai dengan tanggal 11 Desember 2024. Berdasarkan surat tersebut, aksi yang rencananya dilaksanakan itu dipicu fitnah keji pelecehan sesama jenis terhadap Walikota Dumai, Paisal SKM, yang diduga dilakukanoleh Awaludin/Panglimo Gedang dan Andi Irwandi/Andi Belalang.
Muhammad Zulfan Arif, SH, Korlap aksi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (03/12/2024), membenarkan tentang rencana kegiatan aksi demontrasi tersebut. “Ya,benar. Kita akan melaksanakan aksi besok,”kata Zulfan.
Saat diminta menjelaskan alasan lebih rinci, Zulfan menjelaskan, disebabkan masifnya fitnah terhadap Paisal yang didistribusikan di media sosial. “Fitnah itu didistribusikan secara masif di media sosial yang diduga dilakukan oleh saudara Awaludin dan Andi Belalang. Meskipun, didalam unggahan di media sosial tersebut tidak menyebutkan nama, namun kita tahu arahnya kemana. Kita juga menduga, konteksnya terkait Pilkada. Sudah seharusnya suasana kondusif dan jangan menciptakan kegaduhan," terang Zulfan
Sebagaimana diketahui,kasus disorientasi sexual ini telah menjadi atensi publik yang begitu luas pasca KA melalui kuasa hukumnya Sardo Mariada Manulang, SH., MH, melaporkan P yang merupakan pejabat teras Kota Dumai. Berdasarkan surat dengan nomor:055/SMM/Pengaduan-Laporan/XI/2024 itu P dilaporkan atas dugaan Tindak PidanaPasal 289, PasalKUHP dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Sebelumnya,seorang pria berinisial KA yang sebelumnya bekerja sebagai honorer di salah satu Puskesmas di Dumai mengungkapkan pengalaman pahitnya. Ia mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan pejabat di Dumai. Kasus ini mulai mencuat setelah KA memberanikan diri untuk menceritakan kejadian tersebut kepada publik. KA yang hadir dengan menggunakan masker hitam dan kaos oblong, membeberkan awal mula pertemuannya dengan salah satu pejabat tahun 2019. "Awalnya kami hanya berteman di media sosial setelah pertemuan di sebuah rapat di dinas kesehatan. P terlihat ramah dan sering menghubungi saya lewat Facebook dan WhatsApp," ujar KA kepada awak media, Senin (25/11/2024). Namun, menurut KA, interaksi tersebut perlahan berubah menjadi komunikasi yang membuatnya tidak nyaman. Dimana pejabat berinisial P tersebut kerap menelepon melalui video call dan mulai mengarah pada topik yang bersifat pribadi serta tidak pantas. "Dia (P-red) pernah meminta saya membuka baju saat video call. Saya merasa cemas karena posisinya sebagai pimpinan, sedangkan saya hanya seorang honorer," ungkap KA. Puncak dari dugaan pelecehan terjadi saat KA mendampingi P dalam perjalanan dinas ke pedalaman. KA mengaku, saat perjalanan menggunakan kendaraan, P mulai melakukan tindakan tak senonoh. "Ketika sopir keluar karena jalanan buruk, dia menggenggam tangan saya dan memaksa saya menyentuh bagian vitalnya. Saya merasa sangat takut dan tidak berdaya," cerita KA. Menurut KA, peristiwa serupa juga terjadi saat mereka melakukan iktikaf di sebuah masjid di Dumai. "Saat kami tidur di dalam kelambu, dia masuk dan mulai melakukan tindakan yang membuat saya sangat terhina. Saya merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa," terang KA. KA mengungkapkan, ia akhirnya memutuskan untuk mengganti nomor telepon demi menghindari komunikasi lebih lanjut dengan P. Namun, P masih mencoba menghubunginya melalui media sosial. KA mengaku memiliki sejumlah bukti berupa rekaman video call dan pesan yang memperkuat pengakuannya. "Saya yakin ini bukan fitnah. Saya berharap kasus ini bisa diusut secara tuntas agar tidak ada lagi korban lainnya," tegas KA (red)
Editor: Syahrul
Sumber: Wawancara
Beredar Pesan Habib Rizieq Minta Umat Islam Maafkan Ahok, Benarkah?
8 tahun laluIntruksi Imam Besar Front Pembela Islam, Al Habib Muhammad Rizieq Syihab yang meminta umat Islam memaafkan Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas kasus dugaan penistaan agama, tersebar di sosial media.
Virus Corona: Antara 600.000 hingga 700.000 'Berisiko Terpapar', Pemerintah Indonesia Lakukan Rapid Test
5 tahun laluTepat tiga pekan setelah Indonesia mengonfirmasi kasus pertama virus yang punya nama resmi Covid-19 tersebut, pemerintah memulai tes massal.
Teman Makan Teman, Sepeda Motor Pemancing Dibawa Kabur Teman Mancingnya
8 tahun laluBangkinang (POROSRIAU.com) - Memang luar biasa, kawan memakan kawan, seorang tukang pancing IS alias IW (LK 41 TH) warga Sail Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru mencuri sepeda motor temannya sesama pemancing ikan.
Mobil Mewah Raffi Ahmad Hancur Tabrak Pohon
8 tahun laluKondisi mobil Raffi Ahmad usai menabrak pohon ringsek di bagian depan. Bagian kap mesin mobil jenis Lamborghini Aventador berwarna putih dengan nomor polisi B 1 Amy itu, ringsek. Namun kondisi samping mobil masih terlihat baik.
51 Pria Peserta Pesta Gay Ditangkap Polisi, 7 Diantaranya WNA
7 tahun laluPeserta pesta gay tersebut berasal dari lima negara termasuk Indonesia. Ada 4 orang berwarga negara China, satu orang berwarga negara Singapura, satu orang Thailand, dan satu orang berwarga negara Malaysia.