DUMAI (porosriau.com) - Setelah GEMMPA (Gerakan Mahasiswa, Masyarakat dan Pemuda) Kota Dumai melakukan aksinya di perempatan Purnama selama kurang lebih tiga jam, Wakil Walikota Dumai, Eko Suharjo, perwakilan perusahaan yang ada di Kota Dumai dan Ketua DPRD Kota Dumai, Gusri Effendi akhirnya mendatangi para pengunjuk rasa.

Eko Suharjo dan Gusri Effendi, beserta perwakilan perusahaan dan pendemo duduk di tengah Jalan Wan Amir. Pendemo yang diwakili Deni Kurniawan selaku Korlap Aksi, menyampaikan tujuh tuntutan yang harus diharus dilaksanakan.

Setelah mendengarkan tuntutan-tuntutan tersebut, Eko Suharjo, perwakilan perusahan, perwakilan GEMMPA dan Gusri Effendi melakukan penandatanganan nota kesepakatan yang telah disetujui segala pihak yang terlibat pada hari itu.

Gusri Effendi menyampaikan saran yang ditujukannya kepada Dinas Perhubungan agar menjaga sepanjang jalan di Purnama tersebut juga bekerja sama dengan Polres Dumai.

"Kami siap dikritik untuk pembangunan Kota Dumai. Boleh saja ada aksi tapi jangan anarkis. Cukup aksi damai, tapi tujuan tercapai. Kita akan panggil persahaan pengangkut cpo ini," jelasnya lagi.

Sementara itu, Wakil Walikota Dumai, Eko Suharjo mengatakan bahwa perubahan-perubahan yang lebih baik untuk Kota Dumai akan di dukung dan dilaksakan oleh Pemko Dumai, dan semua itu membutuhkan proses.

"Kita lihat sesuai perundangan-undangan yang berlaku saat ini di Dumai. Kita juga desak pengerjaan Jalan Lingkar Parit Kitang tahun depan (2017) selesai," jelasnya singkat.

Setelah terjadi kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat, pendemo membubarkan diri pada pukul 14.00 WIB dan berharap, segala pihak mematuhi kesepakatan-kesepakatan yang sudah dibuat. (noer)