MERANTI(POROSRIAU.COM) -
Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si mengaku risau dengan banyaknya siaran TV yang kurang sesuai dengan pribadi dan gaya hidup bangsa Indonesia saat ini, untuk itu ia mengajak masyarakat untuk lebih selektif memilih siaran TV yang sesuai, agar nilai nilai positif dan budaya yang ada dimasyarakat saat ini tidak hilang.
"Saya meminta masyarakat dapat memfilter mana tayangan yang baik dan mana yang perlu diwaspadai, agar nilai positif saat ini tidak hilang,", ujar Bupati Irwan, saat membuka kegiatan Sosialisasi Keluarga Cinta Siaran Indonesia, yang digelar oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Riau, bertempat di Gedung Orange Kantor Bupati, Senin (17/9/2018).
Hadir dalam acara itu, Komisioner KPI Riau Isah Setiawan, Kabag Kominfo Meranti Drs. Saiful Ikram, dan 80 orang peserta yang sebagian besar terdiri dari anak anak muda generasi milineal.
Menurut kaca mata Bupati, banyak tayangan TV yang disiarkan oleh Televisi swasta di Indonesia tidak sesuai dengan budaya dan nilai nilai yang ada dimasyarakat, seperti Sinetron yang banyak mempertontonkan gaya hidup Hedonis hidup mewah dan berfoya-foya.
"Gaya hidup hedonis seperti di Kota besar itu jelas tidak sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia secara luas khususnya yang berada di perbatasan," ucap Bupati.
Untuk itu, orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu meminta, para pengusaha TV Kable dan Radio yang beroperasi di Meranti untuk dapat membantu masyarakat menampilkan siaran TV yang baik dengan biaya yang terjangkau. Selain itu ia berharap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Riau dapat mengawal siaran yang ditayangkan oleh TV swasta Nasional, agar tidak merusak nilai nilai dan budaya yang telah mengakar selama ini.
"Saya berharap KPI dapat mengawal penayangan siaran yang sesuai dengan kondisi dan kepribadian bangsa, terutama diwilayah perbatasan," harapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Irwan juga meminta KPI Riau untuk mendorong hadirnya TVRI dan TV Nasional lainnya di Meranti. Karena seperti yang terjadi saat ini masyarakat lebih familiar dengan tayangan TV dari negara tetangga Malaysia dan Singapura. Sebab jaringan TV Nasional belum dapat ditangkap.
"Masyarakat Wajib cinta siaran Indonesia, namun bagi masyarakat Meranti yang tidak dapat menangkap siaran TV Nasional lebih cenderung menonton siaran Malaysia dan Singapura, untuk itu kita berharap KPI dapat memfasilitasinya dengan melakukan penguatan, agar siaran Indonesia diwilayah perbatasan semakin terasa dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap TV Indonedia," jelas Bupati.
Terakhir, dihadapan para pengusaha TV Lokal, Bupati Irwan menghimbau kepada para pengelola TV Kable dan Radio di Meranti, untuk melengkapi legalitas perusahaan untuk menghindari permasalahan dikemudian hari. Bupati juga mendorong pengusaha yang berminat investasi di bidang TV dan Radio untuk berinvetasi di Meranti agar dapat membantu masyarakat dapat menikmati semua tayangan TV Nasional dengan gambar yang baik dan biaya murah.
Sementara itu, Ketua KPI Riau Falzan Surahman, dalam sambutanya menjelaskan KPI sebagai lembaga penyambung lidah masyarakat yang bertugas untuk menjaga karakter dan jati diri bangsa.
Dapam menyikapi siaran TV swasta saat ini menurut Falzan, ada dua sisi mata uang yang berbeda pertama sisi bisnis dan kedua memperkokoh persatuan serta mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk itu KPI akan komit menjadi kontrol sosial mengawal tayangan tayangan yang layak disajikan kepada masyarakat.
Melalui kegiatan sosialisasi Keluarga Cinta Tayangan Indonesia ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam memilih tayangan yang ideal dan baik konsumsi keluarga.
"Kami harap dengan keberadaan KPID penguatan siaran Indnesia di wilayah perbatasan semakin terasa dan mampu menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap siaran Indonesia," uca Falzan. (nik/rls).