SIAK (POROSRIAU.com) - Pemabangunan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) Baru kapasitas 2 X10 liter/detik (IPA BAJA) yang belum memiliki sitem lokasi IKK di Kampung Belading, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak yang menelan anggaran dari APBN Rp 4.826.700.000 diduga asal-asalan.

" Tidak sesuai Bestex. Pasalnya ketika kami ikut kerja di sana, banyak sekali kecurangan-kecurangan yang dilakukan, seperti pemasangan trocok pondasi yang mengunakan kayu kering yang panjangnya bervariasi, ada yang satu meter kurang, dan ada yang satu meter lebih dikit, sedangkan yang seharusnya ditancapkan kedalam tanah untuk pondasi tersebut lebih dari 1 meter atau sekitar 2 meter. Untuk itu kami mengkhawatirkan pembangunan tempat air tersebut tidak bisa bertahan lama,"ujar salah satu pegawai, warga Kampung Belading yang enggan disebutkan namanya dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya kepada Poros Riau, Kamis (20/7) di lokasi.

Menangapi masalah warganya yang sensitif dalam pembangunan di daerahnya, Penghulu memberikan aspresiasi asal tujuannya untuk membangun.

"Kalau kita memberikan aspresiasi kepada masyarakat terkait adanya kegiatan proyek di kampung ini. Dengan catatan untuk membangun bukan merusak. Kita juga ingin pembangunan yang ada di daerah bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan sesuai bestex, yang terpenting itu fakta dan tidak fitnah,"tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Umum Kabupaten Siak Irfing Kahar Arifin melalui Kepala Bidang Air Bersih Kabupaten Siak Basriansyah ketika dikonfirmasi melalui saluran telefon menjelaskan, untuk mendapatkan proyek tersebut sangatlah susah, ia juga berharap agar pelaksanaan kerjanya bisa maksimal sesuai aturan yang ada.

"Kalau memang ada kesalahan fatal akan kita tinjau dulu, karena untuk mendapatkan proyek itu sangat sulit loh pak. Saya hanya bisa berharap agar pekerjaan tersebut bisa maksimal sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat yang ada di sana," terangnya singkat.

Dilain pihak, Riyan Satuan Kerja Propinsi Riau berdalih bahwa untuk material yang digunakan untuk pekerjaan SPAM di Kecamatan Sabak Auh sudah sesuai dengan aturan.

"Kita tidak melihat adanya bahan-bahan bekas di sana pak. Tapi coba kita tengok nanti kenyataan di lapangan ya pak," tukasnya. (PR/red)