DUMAI(POROSRIAU.COM) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemerintah Kota (Pemko) Dumai saat ini dalam keadaan sakit. PDAM baru bisa menjangkau 1.375 sambungan rumah, namun yang aktif baru sekitar 500-an rumah. Sementara kebutuhan air bersih untuk beberapa wilayah di Kota Dumai, Riau, sangat dibutuhkan.

Instalasi PDAM yang ada saat ini merupakan peninggalan dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Apalagi usianya sudah puluhan tahun dan butuh pergantian dan pengembangan instalasi.

Pada 2008, ada Kegiatan Pembangunan Air Bersih di Kota Dumai yang menyedot anggaran sekitar Rp114 miliar. Dimana pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Air Bersih dilaksanakan oleh perusahaan BUMN, yaitu PT Waskita Karya, PT Adhi Karya dan PT Nindya Karya.

Walikota Dumai Zulkifli AS mengatakan, saat ini PDAM Dumai membutuhkan formulasi untuk menghidupkannya atau menjalankan kembali operasionalnya.

"Kita terus berupaya bagaimana bisa menghidupkan kembali PDAM. Karena kebutuhan masyarakat akan air bersih sangat besar di Dumai. Saat ini bagaimana instansi terkait bisa menyelesaikan setiap permasalahan yang ada saat ini," ujarnya.

Dikatakannya, untuk memulihkan PDAM dibutuhkan peran seluruh pihak untuk bahu-membahu menyelesaikan setiap persoalan, demi kebutuhan masyarakat Kota Dumai. "Air bersih merupakan kebutuhan mendasar masyarakat," ungkapnya.

Ditempat terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dumai Muhammad Nasir kepada GoRiau.com mengatakan, menghadapi 2017, pihaknya mempunyai program prioritas menyokong visi dan misi Pemko Dumai.

"Persoalan terbesar, bagaimana memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Karena air bersih sudah menjadi tuntutan masyarakat dan program ini dapat direalisasikan. Pelayanan air bersih merupakan salah satu program prioritas untuk masyarakat," ulasnya.(Go riau)