Selasa, 25 Juli 2017 15:05:00
Delapan Tahun Derita Kanker Rahim, warga Bengkalis Ini Butuh Uluran Tangan
Oleh: der/pen
Selasa, 25 Juli 2017 15:05:00
BENGKALIS(POROSRIAU.COM)- Julinar (38th) warga Desa Pangkalan Batang, Bengkalis penderita kanker rahim 8 tahun hidup dalam keprihatinan.
Jurnalis media media ini yang menyambangi rumah Julinar berukuran sekitar 5 meter X 5 meter dan cuma ada 1 kursi yang sobek sangat terenyuh melihat wajah Jukinar dan 3 orang anaknya yang belum bisa berbuat banyak merubah nasib mereka. 1 putranya berumur 17 tahun saat ini adalah siswa pada sebuah SLTP di daerahnya.
"Emi (anak pertama) nganggur 2 tahun sebab tiada biaya untuk melanjutkan pendidikan. Selama 2 tahun dia bekerja untuk mencari biaya sekolah. Dua adik perempuannya, nomor dua berhenti kelas 1 Mts (16th), dan yang bungsu berhenti kelas 4 SD (13th)," ungkap Julinar, Minggu (23/7/2017) dengan nada sedih.
Bersama tiga anaknya, Julinar yang menempati rumah papan berusia 13an tahun ini merupakan bantuan Bupati Bengkalis. Kondisi rumah ini terlihat lapuk, jendela tak bisa dibuka lagi hanya tetap tertutup sebab tiang menempelkan ensel jendela ini tak lagi bisa dipaku. Begitu pula tiang pintu masuk bagian bawahnya juga tidak lagi menempel pada beloti landasan pintunya.
"Rumah ini adalah bantuan Bupati Bengkalis yang memberikan uang sebesar Rp. 2,5 juta. Uang ini untuk pembelian papan dan seng," tambah Julinar.
Papan lantai ruang tamu telah diganti kalau tidak lapuk semua sebab terkena hujan yang menembus atap yang bocor. Uangnya kiriman dari bapak yang dikumpul sedikit-sedikit di luar keperluan makan.
Julinar mengaku, "Sebulan sekali di bagian perut bekas operasi dulu selalu kambuh rasa sakit, kalau yang di balik paha (ada benjolan yang menurut dokter adalah kanker jinak) habis dibawa kerja akan mendenyut," keluhnya.
Sejak beberapa tahun kebelakangan ini, Deni suami Julinar (asal Sarawak, Malaysia) tak ada kabar, "Nomor hp bapak tak aktif lagi," ungkap anak kedua Julinar.
"Dulu kalau bapak tidak ada mengirimkan uang, saya ke sana (di Parit Jawa, Muar)," tambah Julinar pula.
Untuk mengurangi biaya hidup, kedua anak perempuan Julinar terkadang pergi menjaring ikan. "Biasa dapat ikan blanak dan syakap di kolam lama, ikan ini buat makan saja. Mereka juga terkadang mencari lokan dan siput, hasilnya dijual ada kedai yang membeli tapi lokan dan siput tadi suruh Bawak pulang," tuturnya.
Walaupun demikian, ketiga orang anak Julinar tetap bersemangat melanjutkan pendidikan. "Rencana tamat SMP mau nyambung ke SMAN 4 Sebauk sebab ada teman akan nyambung ke sana, saya bisa ke sekolah ini menumpangnya," aku Emi remaja pendiam ini.
Adik-adik Emi pula berniat mau ngambil ijazah sekolah paket. Adik pertama Emi sekarang ikut membantu tetangga berjualan di desanya.
Keluarga Julinar, sekarang juga terlilit hutang puluhan juta rupiah. "Hutang makan di kedai, minjam koperasi keliling, minjam uang desa, semua pinjaman ini hanya untuk keperluan uang makan," kata Julinar lebih jauh.
Lebaran kemarin, Julinar bersyukur sebab dapat zakat, uangnya digunakan bayar hutang di sekolah anak pertamanya.
Sebagai sesama manusia, ini adalah tugas kita bersama dengan peran masing-masing. Baik pihak Desa Pangkalan Batang, maupun pemerintah daerah setempat untuk sama berbuat meringankan beban keluarga Julinar ini.(pen/der)
Editor: Chaviz
Bupati Bersama Warga Sungai Tohor Gelar Sukuran
8 tahun laluMeranti(POROSRIAU.com) - Seiring di cabutnya izin pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Lestari Unggul Makmur (LUM) seluas 10.390 Ha, oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI diwilayah Kecamatan Tebing Tinggi Timur (3 T), Bupati Meranti H. Ir
Chelsi Agustina, Bocah 9 Tahun Penderita Tumor Ganas Menunggu Uluran Tangan Masyarakat
8 tahun laluLurah Rimba Sekampung, Rahmad Hidayat berharap kepada pemerintah dan masyarakat kabupaten Bengkalis, khususnya warga Rimba Sekampung agar dapat memberikan bantuan Kepada Chelsi Agustina (9) yang saat ini mengidap penyakit tumor ganas di bagian mulut.Ung
Pelihara King Cobra, Pemuda Kampar Mendadak Viral di Medsos
8 tahun laluSatu keluarga di Desa Mentulik Kabupaten Kampar, , menjadi pusat perhatian karena memelihara satwa liar yang mematikan dan ditakuti manusia, yakni dua ular jenis Raja Kobra liar.
Nayya Sang Balita Yang Butuh Uluran Tangan.
7 tahun laluMERANTI(POROSRIAU.COM) - Sheizan Nayara Afwa yang telah berusia 16 bulan, anak ke dua dari pasangan Afriman dan Tri Suwarni hanya memiliki berat 6,5 kilogram saja. Kondisinya yang tampa
Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Meranti ke-8, Bupati Ajak Segenap Masyarakat Bersatu Padu Bangun Meranti
8 tahun laluSELATPANJANG (POROSRRIAU.COM) - Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si bertindak sebagai Pembina Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Meranti Ke-8 Tahun 2016. Upacara dalam rangka mengenang terbentuknya Kabupaten Meranti pada Tanggal 19 Desember 20