Jumat, 19 September 2025
  • Home
  • DUMAI
  • Aktivis Lingkungan Hidup Dumai Minta Masyarakat Lakukan Class Action Ke Perusahaan
Kamis, 18 September 2025 16:50:00

Aktivis Lingkungan Hidup Dumai Minta Masyarakat Lakukan Class Action Ke Perusahaan

Kamis, 18 September 2025 16:50:00
BAGIKAN:
foto net
Ilustrasi

DUMAI, POROSRIAU.COM - Keluhan warga kelurahan Datuk Laksamana kecamatan Dumai Kota atas dampak aktivitas bongkar muat ampas maupun bungkil di pelabuhan Pelindo Dumai sudah termasuk dalam kategori tindakan kejahatan lingkungan, karena kegiatan tersebut diduga telah menimbulkan kerugian fisik maupun materi terhadap lingkungan maupun masyarakat.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk melakukan langkah hukum dengan melakukan class action terhadap sejumlah perusahaan sawit yang diduga melakukan bongkar muat yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat.

Demikian diungkapkan ketua Lembaga pemerhati Lingkungan Hidup Riau, Fatahudin SH saat dihubungi melalui jaringan selularnya, Kamis (17/9).

Menurutnya, kejahatan yang ditimbulkan akibat aktifitas bongkar muat tersebut, sehingga menimbulkan kerugian bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar dapat dipidana.

Sebagaimana yang di keluhkan warga di sekitar gudang penimbunan milik PT Pelindo tersebut telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat. 

Diantaranya, akibat dari aktifitas tersebut udara disekitar area gudang penimbunan diduga telah tercemar dengan limbah debu yang keluar akibat dari bongkar muat maupun disaat pengangkutan keluar dan masuk gudang. 

Sehingga udara menjadi kotor oleh debu ampas maupun bungkil tidak lagi sehat bagi manusia.

"Saya menduga, udara disekitar area gudang pelindo tidak lagi layak untuk   dihirup manusia, Karena terkontaminasi dengan debu ampas dan bungkil," papar Fatahudin SH.

Sesuai pengalaman selama ini, tambah Fatahudin, banyak perusahaan sawit yang mengindahkan keselamatan dalam mengelola ampas maupun bungkil sawit.

Akibatnya, banyak debu ampas dan bungkil berserakan dijalan hingga berterbangan dan masuk kerumah warga. "Kelalaian dalam menerapkan sistim dan pengelolaan ampas sawit menjadi salah satu faktor penyebab sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Mungkin saja SOP dalam mengangkut ampas maupun bungkil tersebut terabaikan hingga merugikan masyarakat," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya mendesak agar masyarakat melakukan langkah hukum untuk mencari keadilan, agar perusahaan tidak lagi lalai, "Langkah yang tepat menurut saya, sebaiknya masyarakat lakukan class action kepada perusahaan untuk menimbulkan efek jera," jelasnya. (saf)

  Berita Terkait
  • Apical Dumai Lakukan Aksi Penanaman 2.000 Mangrove di Pantai Taisan

    tahun lalu

    Kegiatan ini dilangsungkan masih dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli.

  • Berhasil Tekan Angka Karlahut, BPBD Meranti Raih Penghargaan dari Gubri

    9 tahun lalu

    SELATPANJANG(POROSRIAU.COM) - Berkat kerja keras Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, dibantu dengan Stakeholders terkait mulai dari TNI, Polri, Pihak Swasta serta masyarakat. BPBD Meranti berhasil menekan angka kebakara

  • Catatan Akhir Tahun PT Pertamina RU II Dumai: "Reputasi Elok Dalam Gugatan"

    6 tahun lalu

    Oleh M. Syahrul Aidi Pemimpin Redaksi porosriau.com Tulisan mengutip data dari berbagai sumber   SEPANJANG tahun 2019 ini PT Pertamina RU II  Dumai menikmati fase-fase ind

  • PKS PT MAI Diduga Buang Limbah Kesungai Batang Kumu

    9 tahun lalu

    Pabrik Kelapa Sawit milik PT Mazuma Agro Indonesia di Padang Lawas (Palas) Sumatera Utara, Diduga kuat buang limbah berbahayanya ke aliran sungai Batang Kumu, yang berada di Desa Sei Madang Komango, Kecamatan Tambusai.

  • Bahas Pelantikan dan Program Kerja, DPW AMPHIBI Riau Gelar Rapat Persiapan di Dumai

    7 tahun lalu

    DUMAI(POROSRIAU.COM)--Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (Amphibi) Propinsi Riau, Nurhadi, S.Sos Bersama Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2025 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.