Kamis, 05 Desember 2024
  • Home
  • OLAHRAGA
  • Tiga Kunci Timnas Indonesia Tahan Gempuran Vietnam
Rabu, 23 Agustus 2017 07:55:00

Tiga Kunci Timnas Indonesia Tahan Gempuran Vietnam

Oleh: Redaksi
Rabu, 23 Agustus 2017 07:55:00
BAGIKAN:
BOLA
Timnas Indonesia

POROSRIAU.COM- Dengan susah payah, Timnas Indonesia U-22 meraih hasil imbang 0-0 melawan Vietnam pada laga keempat penyisihan Grup B SEA Games 2017 yang dihelat di Stadion Selayang, Selangor, Selasa (22/8/2017). Tim Negeri Paman Ho membuktikan kapasitasnya sebagai pemuncak klasemen.

Sepanjang laga, Vietnam menekan pertahanan Timnas Indonesia U-22. Persentase penguasaan bola pada babak pertama, Tim Merah-Putih hanya 39 persen berbanding 61 persen dengan kubu lawan.

Babak kedua situasi tak berubah. Nguyen Cong Phuong cs. tetap memegang kendali permainan. Absennya Evan Dimas, berpengaruh besar pada permainan Tim Merah-Putih.

Ketiadaan jenderal lapangan tengah membuat Timnas Indonesia U-22 kesulitan mengatur tempo. Permainan ofensif tim asuhan Luis Milla tertumpu hanya pada dua sisi sayap saja. Skema ini terlalu gampang dibaca.

Situasi kian terasa sulit ketika Hanif Sjahbandi terkena hukuman kartu kuning kedua karena aksi sikutnya ke gelandang Vietnam. Praktis Tim Garuda Muda hanya mengandalkan seorang Muhammad Hargianto sebagai jangkar.

Bisa dibilang hasil imbang kacamata merupakan sesuatu yang luar biasa. Rekor Vietnam selalu menang di tiga laga sebelumnya dengan produktivitas 12 gol dihentikan Timnas Indonesia U-22.

 

1. Kiper yang Sulit Ditembus

Pos penjaga gawang Timnas Indonesia U-22 dipercayakan kepada Satria Tama. Kiper utama Tim Merah-Putih, Kartika Ajie, mengalami cedera saat pertandingan sebelumnya kontra Timor Leste.

Menjadi pelapis, Satria Tama membuktikan kualitas sebagai kiper yang bisa diandalkan mengamankan gawang Tim Garuda Muda.

Vietnam, yang memegang kendali permainan, menggeber serangan bertubi-tubi ke sektor pertahanan timnas. Satria tercatat melakukan tiga kali penyelamatan bersih plus dua kali memotong bola kemelut pada paruh pertama pertandingan.

Tanpa kiper Persegres Gresik United ini, Timnas Indonesia U-22 mungkin sudah dijebol tiga sampai empat gol pada babak pertama.

Penjaga gawang kelahiran 23 Januari 1997 tersebut terlihat amat komunikatif terhadap rekan-rekannya. Ia kerap mengingatkan kuartet bek untuk menjaga konsentrasi, menutup ruang gerak pemain Vietnam saat memasuki area jantung pertahanan.

Namun, sang kiper mengalami cedera di awal babak kedua. Ia harus digantikan Kurniawan Kartika Ajie.

Walau terlihat kurang siap tampil di lapangan, Kurniawan unjuk kebolehan mematahkan dua peluang emas bersih Vietnam.

2. Fullback yang Disiplin Posisi

Vietnam sepanjang pertandingan menggeber serangan dengan tertumpu pada dua sisi melebar. Kuartet winger Tim Negeri Paman Ho berulangkali melakukan akselerasi yang membahayakan. Mereka berani menusuk ke area kotak penalti Timnas Indonesia U-22.

Vi Van Thanh, penyerang sayap Vietnam tercatat sebagai pemain yang kerap menciptakan kengerian di poros belakang tim asuhan Luis Milla.

Peran duo fullback Tim Merah-Putih, Rezaldi Hehanusa dan Putu Gede, amat krusial untuk mematikan akselerasi serangan Vietnam dari sisi kiri dan kanan.

Jika di tiga pertandingan sebelumnya, keduanya sering menjelajah ke depan membantu serangan, saat bentrok versus Vietnam mereka amat disiplin posisi. Di sektor kiri pertahanan, Rezaldi tercatat berkali-kali menyetop akselerasi Vi Van Thanh, lewat tekel atau duel body satu lawan satu.


3. Soliditas Duo Stoper

Kejutan dibuat Luis Milla dengan membangkucadangkan Ricky Fajrin. Pelatih asal Spanyol itu memainkan Andy Setyo Nugroho sebagai duet di jantung pertahanan Timnas Indonesia U-22. Kedua stoper tampil cukup oke membentengi poros pertahanan Timnas Indonesia U-22.

Kekompakan kuartet bek jadi kunci sukses Tim Merah-Putih membendung air bah serangan Vietnam selama 90 menit. Peran mereka terasa krusial saat gelandang jangkar, Hanif Sjahbandi, kena kartu merah pada pertengahan babak kedua.

Hansamu Yama, yang jadi jenderal mengomandoi teman-temannya untuk memainkan strategi jebakan offside, yang dua di antaranya sukses mementahkan peluang emas Vietnam. Jika koordinasi antarbek tidak berjalan mulus, Tim Negeri Paman Ho yang unggul jumlah pemain bakal leluasa mengobrak-abrik area kotak penalti.***

Editor: Chaviz

Sumber: bola.com

  Berita Terkait
  • Pelatih Vietnam: Kemenangan atas Timnas Indonesia Tidak Istimewa

    8 tahun lalu

    Pelatih Vietnam, Nguyen Huu Thang, tak ingin anak-asuhnya euforia berlebihan usai menaklukkan Timnas Indonesia 3-2 di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (8/11/2016).

  • Timnas Bantai Filipina, Jokowi Berkicau Di Twitter

    7 tahun lalu

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung bereaksi terhadap kemenangan pasukan Garuda Nusantara yang sukses menghancurkan Filipina 9-0 pada turnamen AFF U-18 di Myanmar, Kamis (7/9/2017).

  • Berikut Prediksi Indonesia Vs Myanmar: Bangkit, Garuda Nusantara!

    7 tahun lalu

    Perjuangan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 2017 masih belum tuntas. Masih ada duel untuk memperebutkan peringkat ketiga melawan Myanmar. Buat sebagian kalangan, mungkin pertandingan ini sudah dianggap tak penting lagi setelah Tim Garuda Nusantara

  • Diwarnai Dua Kartu Merah, Indonesia Bungkam Vietnam

    6 tahun lalu

    Timnas U-16 Indonesia berhasil membungkam Vietnam U-16 dengan skor 4-2 dalam laga ketiga grup A Piala AFF U-16 di Stadion Gelroa Delta, Sidoarjo, Kamis (2/8) malam.

  • Gawat, Sampah Plastik Terbesar Di Dunia Disumbang Indonesia

    8 tahun lalu

    Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomar) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Denmark dan World Bank menyelenggarakan Konferensi Sampah Plastik pertama selama tiga hari, 1-3 November 2016, di Hotel Pullman, Jakarta.

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2024 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.