Kamis, 05 Desember 2024
  • Home
  • PEKANBARU
  • Kadisdik Riau Bantah Penghapusan Iuran Komite Sekolah
Senin, 03 April 2017 13:31:00

Kadisdik Riau Bantah Penghapusan Iuran Komite Sekolah

Oleh: Redaksi
Senin, 03 April 2017 13:31:00
BAGIKAN:
Int
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr Kamsol

PEKANBARU(POROSRIAU.COM) – Menyikapi isu akan dihapusnya iuran Komite sekolah dibantah oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr Kamsol. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 75 tahun 2016 menjadi regulasi yang membenarkan adanya partisipasi dari masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

 

“Dana komite tak dihapus. Ada Permendikbud RI nomor 75 tahun 2016 yang mengatur dan memperbolehkan partisipasi masyarakat,” jelas Kamsol, Senin (3/4).

 

Menurut dia, kepala sekolah perlu arif menyusun pembiayaan di sekolahnya masing-masing kalau mereka ingin maju. Rancangan program dan biaya itu perlu dibuat sematang mungkin sehingga hasilnya terukur. Dengan demikian, pihak sekolah dapat meminta partisipasi masyarakat melalui komite sekolah.

 

Kamsol mengakui, dana yang disiapkan pemerintah memang kurang memadai jika pihak sekolah ingin melakukan program pendidikan yang lebih maju. Walau sudah ada Bantuan Operasional Sekolah maupun Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).

 

Tapi kalau mau hasil dari pembelajaran mereka biasa-biasa saja, sebenarnya dana yang disediakan pemerintah sudah cukup.

 

“Kebutuhan sekolah itu berbeda. Tak ada standarnya. Kalau mau bagus memang butuh biaya lebih. Kita mau ciptakan sekolah yang penyelenggaraan pendidikannya tak tertutup pada pola gotong royong dan membuka partisipatif masyarakat,” ujar Kamsol.

 

Meski boleh memungut iuran komite, harus berpedoman pada Permendikbud nomor 75 tahun 2016 itu. Sementara, melakukan pungutan untuk kepentingan guru seperti jualan diktat, buku Lembar Kerja Siswa atau biaya penyelenggaraan tryout mandiri, itu bisa dikatangan pungutan liar.

 

Ditambahkan Kamsol, kebijakan terkait iuran komite ini ada pengecualian di daerah-daerah yang telah memiliki program Bosda dengan nilai yang sangat mencukupi. Seperti di Kabupaten Siak, Bengkalis, Pelalawan, Kampar dan Kuantan Singingi.(*/MCR)

Editor: Chaviz

  Berita Terkait
  • Kepsek SMPN 14 Dumai Coreng Dunia Pendidikan

    8 tahun lalu

    DUMAI (POROSRIAU.com) –Sikap Bijaksana Drs.Yunir Kepala Sekolah SMPN 14 Dumai, di nilai tidak terpuji, karena perilaku yang di buatnya telah mencoreng dunia pendidikan dengan mengabaikan sura

  • DPRD Ingatkan Pemprov Perbaiki Kwalitas Pendidikan

    8 tahun lalu

    PEKANBARU(POROSRIAU.COM)-- Kewenangan pendidikan SMA dan SMK Negeri sudah beralih ketangan Pemerintah Provinsi Riau, membuat DPRD Kota Pekanbaru mengingatkan kepada Pemrov Riau bisa memperbaiki kwalitas pendidikan yang ada. Bahkan pihak-pihak terkait, ter

  • Putra Minta Dukungan Masyarakat Riau Agar Lolos Pada Audisi The Voice Kids Global TV Di Jakarta

    7 tahun lalu

    Karena kalau tidak ade polling sms maka tidak ade artinya perjuangan Putra di Jakarta nantinye. Dan siape saje yang minat dengan Putra, kami minta dukungan dengan mengirim SMS dukungan

  • Sutrisno Meradang Minta Kepsek di Copot

    8 tahun lalu

    DUMAI(PR)-Sistem  jual beli bangku sekolah pada tahun ajaran baru di SMPN 14 Dumai sebesar Rp 350 ribu sampai dengan Rp 850 ribu ternyata mendapat persetujuan dari pengurus dan Ketua Komite Se

  • Rohul Kekurangan Guru Agama PNS

    8 tahun lalu

    Kegiatan Syukuran Atas Dilantiknya , Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kakanwil Kemenag) Riau, Disambut Antusias Ratusan masyarakat Rokan Hulu.

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2024 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.