Jumat, 11 November 2016 08:14:00
Pembangunan Apartemen/Mall di Simpang SKA, Dianggap Sengsarakan Warga
Oleh: Eza
Jumat, 11 November 2016 08:14:00
PEKANBARU(POROSRIAU.COM)- Ternyata di simpang SKA dibangun apartemen dan mall. Hal ini diketahui dari munculnya keluhan warga, dampak pembangunannya ternyata menyengsarakan masyarakat. Pasalnya 10 rumah retak-retak, air sumur warga kering konsekwensinya warga harus membeli air untuk penuhi kebutuhan.
Pantauan wartawan di lapangan, pintu gerbang yang terbuat dari besi dikunci dari dalam, dari lubang pintu berukuran 40X20 centimeter, awak media melonggokkan kepala memanggil petugas jaga dari lubang kecil berukuran kepala manusia, saat mengunjungi kantor Total Persada di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru (Persimpangan SKA) Rabu (09/11) siang.
Pintu dibuka oleh seorang petugas keamanan (satpam). Dua orang awak media lalu memperkenalkan diri kepada satpam tersebut dan menyatakan maksud kedatangan adalah dalam rangka peliputan.
Meski telah diyakinkan agenda kedatangan untuk peliputan, petugas kemanan tetap menyatakan bahwa pimpinan sedang tidak berada ditempat.
"Maaf pak. Pimpinan tidak ada ditempat. Biasanya pimpinan datang pagi jam 9 ditempat. Kalau jam segini keluar istirahat. Jam berapa masuk saya tidak tahu," kata salah seorang satpam kantor Total Persada yang diketahui bernama Robert, kepada wartawan.
Kunjungan awak media dikantor Total Persada tersebut, untuk meminta keterangan kepada pimpinan kantor terkait keluhan warga di RW 8 Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, yang datang mengadu ke Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Selasa (08/11) pagi, kemarin.
Pengaduan perwakilan warga ini terkait pembangunan yang ada di persimpangan SKA yang berdampak terhadap keringnya sumur, banjir dan retaknya rumah warga. Dari awal pembangunan mulai dikerjakan, warga mengaku bingung darimana perusahaan mendapatkan izin.
"Kami tidak pernah memberikan rekomendasi perizinannya tetapi izin pembangunan bisa keluar," ucap Ketua RW 8 Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Martua Amru Rangkuti.
Dari penelusuran di lokasi rumah warga yang berada di jalan Baung, Tangkerang Barat, Marpoyan Damai, tepat di belakang pembangunan, terlihat dinding depan teras rumah mengalami keretakan. Lantai keramik dan dinding kamar mandi retak parah sepanjang 1,5 meter dengan lubang berdiameter 2 milimeter.
"Sudah dicoba di plester retaknya, tapi retak lagi di sudut yang lain," ucap Rika didampingi ibunya Yus, saat menunjukkan rumahnya yang rusak akibat dampak pembangunan di simpang SKA.
Penderitaan yang dialami oleh Rika dan keluarga kembali terjadi pada bulan April 2016. Saat hujan turun, air bercampur lumpur mengalir dari lokasi pembangunan tersebut.
"Biasanya rumah kami tak pernah banjir, semenjak ada pembangunan ini, air bercampur lumpur masuk ke dalam rumah," tukasnya.
Tidak hanya banjir, Rika kembali bercerita saat bulan Mei 2016 lalu, dia kembali mengeluhkan air sumur yang ada di dalam rumah mengalami kekeringan. Bahkan, dia sudah menggali air sumur bor sedalam 40 meter, air tetap kecil.
"Dua kali sudah membeli mesin air bor, dan dua kali juga di bor, airnya tetap kecil. Tak pernah air sumur kering seperti ini semenjak pembangunan total persada itu," terangnya mengeluh.
Karena kesal, tepat pada 20 Agustus 2016 yang lalu, secara personal, Rika memberanikan diri bertemu dengan pimpinan Total Persada untuk meminta kerugian yang dialaminya akibat dampak pembangunan proyek tersebut.
Rika yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini, menerobos pintu lokasi proyek pembangunan untuk bertemu dengan pimpinan proyek. Bahkan aksi yang dilakukannya seorang diri itu buntut dari kerugian yang dialaminya. Dia bahkan mengajak tetangga yang mengalami kerugian. Namun, tetangganya tersebut takut keluhan mereka tidak digubris.
"Saya sudah ketemu sama pimpinannya namanya adi. katanya hari senin atau selasa akan dikunjungi. Kejadiannya bukan agustus. Sampai sekarang tak datang-datang, makanya saya mengadu ke pak RW," cetusnya.
Informasi yang diterima dari salah seorang karyawan Di PT Total Persada, lokasi proyek yang dibangun di persimpangan Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta itu, akan dibangun apartemen setinghi 15 lantai dan Mal 4 lantai.
Proyek pembangunan ini mempekerjakan karyawan yang didatangkan dari pulau jawa dan sebagian karyawan lokal diluas lahan 25.000 meter persegi. Target penyelesaian proyek akan selesai 8 bulan lagi. Adapun Kontraktor pembangunan adalah PT Total Persada dengan Sub Kontraktor, PT 328. (eza)
Editor: Chaviz
Roni: Ada Prosedur yang "Salah" Dalam Pembangunan Apartemen/Mall di Simpang SKA
8 tahun laluTernyata pembangunan aparteman dan mall di simpang SKA yang menjadi masalah benama 'Living Word'. Dampak kerugian pada warga yang menyebabkan kerusakan rumah warga hingga air sumur kering dianggap ada prosedur yang salah.
Fly Over Ska Batal, Diganti Dengan Underpass
8 tahun laluPEKANBARU(POROSRIAU.COM) - Rencana pemerintah Provinsi Riau membuat Fly Over (jembatan layang) di simpang Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta dipastikan sudah batal. Sebagai gantinya, jalan underpass pun akan dibangun guna memperlancar lalu lintas yang saat in
Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Meranti ke-8, Bupati Ajak Segenap Masyarakat Bersatu Padu Bangun Meranti
8 tahun laluSELATPANJANG (POROSRRIAU.COM) - Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si bertindak sebagai Pembina Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Meranti Ke-8 Tahun 2016. Upacara dalam rangka mengenang terbentuknya Kabupaten Meranti pada Tanggal 19 Desember 20
Mulai Hari Ini PLN Kembali Lakukan Pemadaman Bergilir, Berikut Jadwalnya
7 tahun laluPT PLN Persero kembali akan melakukan pemadaman listrik bergilir. Pemadaman ini akan dilakukan dari Senin (16/10/2017) hingga Sabtu (21/10/2017).
PLN Kembali Lakukan Pemadaman Bergilir, Berikut Lokasinya
7 tahun laluPT PLN Persero kembali melakukan pemadaman bergilir. Kali ini pemadaman akan dilakukan dari tanggal 20 November hingga 23 November 2017. Tak tanggung-tanggung pemadaman akan dilakukan selama 4 jam.