Kamis, 05 Desember 2024
  • Home
  • SIAK
  • Biaya Obat Dan Administrasi Dinilai Terlalu Mahal, Ini Penjelasan Dirut RSUD Siak
Selasa, 15 Agustus 2017 11:46:00

Biaya Obat Dan Administrasi Dinilai Terlalu Mahal, Ini Penjelasan Dirut RSUD Siak

Oleh: Atok
Selasa, 15 Agustus 2017 11:46:00
BAGIKAN:
Atok
RSUD Siak

SIAK (POROSRIAU.COM) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Rafi'an Kabupaten Siak berkomitmen akan terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat (pasien, red). Meskipun hingga saat ini masih ada beberapa keluhan yang dialami oleh pasien, terutama terkait persediaan/stok obat yang dinilai kerap kosong di RSUD Siak. Serta masalah biaya/tarif yang terkadang mengejutkan keluarga pasien.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) RSUD Siak Benny Chairuddin menjelaskan, bahwasanya biaya berobat di RSUD Siak sudah ada ketentuannya, sehingga apabila ada keluarga pasien yang merasa dikenai biaya di luar kewajaran, maka bisa bertanya dan meminta keterangan kepada bagian administrasi atau kasir yang ada di RSUD Siak.

"Kalau ada keluarga pasien yang dikenai biaya/tarif terlalu mahal atau di luar kewajaran di RSUD Siak ini, maka mereka bisa menanyakannya kepada Administrasi pendaftaran atau Kasir. Untuk keluhan sakit dialami silahkan bertanya dengan Dokter yang menangani penyakitnya. Kalau merasa kenapa biaya mahal, pihak RSUD wajib menjelaskan kepada pasien, karena setiap pasien punya hak untuk bertanya soal rincian tarif itu,"  tegas Benny Chairuddin, Selasa (15/8/2017) siang, saat dikonfirmasi Porosriau.com.

Yang kerap menimbulkan keraguan dan kekhawatiran masyarakat (pasien, red) terkait tingginya biaya berobat dan perawatan di RSUD Siak itu, menurut Benny karena sebagian besar pasien enggan dan merasa sungkan untuk bertanya kepada pihak RSUD, sehingga begitu dikenakan biaya, mereka merasa terkejut dan menganggap biaya di RSUD Siak terlalu mahal.

"Terkadang pihak pasien dan keluarga juga enggan dan sungkan untuk bertanya. Jadi saya tegaskan lagi, adalah hak pasien dan keluarga untuk mendapatkan informasi tentang masalah penyakit dan biaya administrasi di RSUD Siak ini," sambung Benny.

Menyinggung soal biaya berobat bagi pasien BPJS dan pasien umum, Dirut RSUD Siak itu dengan tegas menjelaskan, bahwasanya bagi pasien BPJS biayanya sudah ditetapkan oleh pihak BPJS, bahkan bagi pasien BPJS yang ketika dirawat ia memilih atau menginginkan naik kelas (naik level, red), maka biayanya juga akan ikut naik.

"Bagi pasien BPJS yang naik kelas, maka biayanya akan lebih mahal ketimbang yang tidak naik kelas, sedangkan untuk pasien umum, tinggi rendahnya biaya yang akan dikenakan tergantung di ruang mana ia (pasien, red) minta dirawat, atau seberapa lama ia dirawat," lanjut Benny.

Khusus bagi pasien melahirkan (persalinan normal, red), biaya/tarif yang dikenakan menurut Benny juga tidak terlalu mahal, terutama untuk pasien umum (bukan BPJS, red) yang tidak memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

"Untuk pasien umum yang tidak memiliki SKTM biaya/tarif persalinan normal diperkirakan lebih kurang sekitar Rp2.000.000 atau Rp3.000.000, tergantung lama rawat, obat yang digunakan, serta ada tidaknya komplikasi, dan jika persalinannya (melalui operasi) paling tinggi biayanya sekitar Rp7.000.000, bahkan jika kondisi normal (tidak terindikasi mengindap penyakit lain, red) bisa lebih rendah dari angka yang disebut di atas," sambungnya lagi.

Selain itu, pihak RSUD Siak juga akan terus berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat, meskipun terhadap para pasien yang datang tanpa membawa/memiliki identitas diri. Seperti terhadap pasien-pasien yang mengalami sakit mendadak dan terlupa membawa KTP, KK dan lain sebagainya. Dengan catatan ada salahsatu pihak (keluarga ataupun kerabat, red) yang bersedia menjadi penanggungjawab.

"Saya juga sudah menginstruksikan kepada seluruh petugas medis di RSUD Siak ini agar bergerak cepat (tanggap, red) terhadap pasien yang datang dan membutuhkan pertolongan medis, walaupun yang datang itu tidak membawa identitas diri seperti KTP, KK dan lain sebagainya, karena penanganan cepat/tepat yang harus didahulukan," tutupnya. (Atok)

Editor: Chaviz

  Berita Terkait
  • Pengadaan Mobil Ambulance Senilai Rp897 Juta di RSUD Siak, Dipertanyakan?

    8 tahun lalu

    Terkait adanya kegiatan pengadaan 1 unit mobil Ambulance Emergency jenis Toyota Hiace senilai Rp897 juta di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Siak tahun 2013, sejumlah pihak merasa penasaran dan menilai seolah-olah harga yang begitu fantastis terse

  • RSUD Dumai Tidak Optimal Melayani Pasien BPJS

    8 tahun lalu

    Dumai (POROSRIAU.com) - Pasien BPJS yang rutin membayar uang iuran bulanan tidak mendapat pelayanan yang layak ketika berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai, harapan mendapatkan pelayanan yang baik setelah membayar iuran, pupus ketika sudah

  • Diduga Oknum Dokter di Puskesmas Siak Acuhkan Pasien, Ini Tanggapan Kadiskes

    8 tahun lalu

    Sejumlah polemik terkait mutu dan sistem pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Siak masih dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat. Seperti yang terjadi belum lama ini di Puskesmas Siak.

  • Pelayanan di Puskesmas Siak Dinilai Kerap Kecewakan Pasien, Zulfi Mursal: Harus Cepat Dievaluasi, Bila Perlu Ganti Kadisnya

    8 tahun lalu

    Terkait adanya keluhan dan laporan masyarakat soal pelayanan kesehatan yang diberikan oleh segelintir oknum di Puskesmas Siak, sejumlah pihak angkat bicara dan menyampaikan rasa keprihatinannya.

  • Warga Bengkalis Keluhkan Pelayanan BPJS

    8 tahun lalu

    BENGKALIS(POROSRIAU.COM) -Keluhan terhadap pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dikeluhkan warga Bengkalis. Pasalnya, ada ibu hamil yang calon bayinya tak terdaftar di BPJS berbuntut pada tidak berlakunya BPJS sang ibu.

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2024 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.