BATAM, POROSRIAU.COM - Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan berasal dari berbagai macam suku bangsa tentu memerlukan perekat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Perekat itu adalah Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
" Kita bersyukur bangsa kita dianugerahi alat pemersatu untuk merajut persamaan persepsi kebangsaan untuk membangun bangsa," demikian disampaikan Anggota MPR/DPR RI, Drs H Nyat Kadir di sela-sela sosialisasi empat pilar kebangsaan di Batam, Minggu (21/05/2023).
Sosialisasi tersebut juga diselingin kuis, pertanyaan dengan menyebut isi Pancasila dan Pembukaan UUD 45. Sebanyak 20 orang peserta dipilih secara acak dan diminta tampil kedepan. Masing-masing peserta pun diberi kesempatan menjawab secara bergiliran. Namun acara dibuat riuh dan teriakan bergemuruh tatkala sebagian peserta salah menyebut isi Pancasila sesuai urutannya.
Meski demikian pada akhirnya 20 peserta berhasil keluar sebagai pemenang kuis tersebut.
Kuis pun berlanjut ke pertanyaan kedua yakni menyebut isi pembukaan UUD 45. Dari dua peserta yang tampil hanya satu orang yang berhasil menyebut dengan benar.
Meski ada yang salah menyebut Pancasila dan Pembukaan UUD 45, namun Nyat Kadir tetap mengapresiasi pengetahuan dan pemahaman warga. Nyat Kadir pun memberikan reward kepada para pemenang kuis tersebut.
“Semuanya bagus dapat menghafal lima sila pancasila. Khusus yang mengahafal Pembukaan UUD 45 itu merupakan pecah rekor. Sebelumnya mahasiswa di Bintan yang bisa menghafalnya. Tapi yang terpenting semua bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Bagi Nyat Kadir, sosialisasi empat pilar itu adalah untuk melihat sejauh mana pemahaman warga terhadap empat pilar kebangsaan. “ Warga bisa menjawab pertanyaan. Ini artinya mereka paham Empat Pilar Kebangsaan,” ucapnya.
Nyat Kadir mengatakan jumlah penduduk Indonesia sekitar 270,6 juta jiwa, 700 bahasa daerah dan 1.128 suku bangsa tentu Indonesia harus memiliki pondasi dan pilar yang kuat. Pilar itu yang kita sebut dengan empat pilar kebangsaan. Keempat pilar kebangsaan lanjutnya merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam ancaman yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Saya beri contoh, di partai saya NasDem. NKRI adalah sudah harga mati. Kita tidak lagi melihat dari suku mana dia berasal. Tidak peduli dari suku Melayu, Batak, Jawa, Flores atau lainnya, yang penting kita adalah satu NKRI," tegas Ketua Kelompok Komisi VI (Kapoksi) Fraksi Partai NasDem.
Dia mengatakan persatuan itu juga tercermin di DPR. Seluruh anggota DPR berbeda partai politik tapi menjadi satu untuk urusan NKRI.
"Jadi saya mengajak, mari kita semua pegang teguh Empat Pilar sebagai panduan kita dalam bermasyarakat dan bernegara. Hal ini harus terus kita saling mengingatkan. Apalagi, sebentar lagi kita akan menghadapi kontestasi penuh kompetisi di Pemilu 2024. Empat Pilar sebagai perekat kesatuan bangsa menjadi sangat penting," ujar Nyat Kadir.