Kamis, 05 Desember 2024
Rabu, 31 Oktober 2018 16:26:00

Ups! Praktek Joki CPNS Terungkap, BKN Lakukan ini

Oleh: Redaksi
Rabu, 31 Oktober 2018 16:26:00
BAGIKAN:
Ilustrasi.(Int)
POROSRIAU.COM-- Terungkapnya praktik joki di Makassar, Sulawesi Selatan, membuat Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan jajarannya memperkuat pengawasan dalam proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
 
Joki adalah praktik penyamaran yang dilakukan seseorang untuk mengerjakan tes CPNS orang lain. Seorang Joki biasanya menjalankan tugasnya berdasarkan imbalan tertentu.
 
BKN bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi dan Polri menyatakan telah menjalankan pengamanan berlapis untuk mengantisipasi kecurangan itu.
 
"Yang pasti kalau soal pengamanan kita buat berlapis, mulai dari verifikasi foto, verifikasi data hingga memastikan orang yang masuk ke ruangan itu orang yang memiliki data," papar Humas BKN, Diah E. Palupi kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (31/10).
 
"Ada pelibatan tim Polri untuk amankan di tiap titik tes. Joki yang tertangkap sudah ditangani oleh mereka," imbuhnya.
 
Diah pun mengingatkan kepada peserta agar mengurungkan niat menggunakan jasa Joko. Tim gabungan, kata dia, sudah siap siaga melakukan pengawasan. Jika tertangkap basah maka kesempatan untuk mengikuti tes gugur.
 
"Peserta yang pakai joki didrop tidak bisa melanjutkan tes. Jadi harusnya berhitung, ya karena sudah ada yang siap menangkap di titik-titik tes," ucap dia.
 
Polrestabes Makassar sebelumnya menangkap enam orang sindikat joki tes seleksi CPNS Kementerian Hukum dan HAM di Aula RRI, Jalan Ribura'ne, Makassar, Minggu (28/10). 
 
Perjokian ini menurut polisi terjadi berkat bantuan dokter berstatus PNS yang bertugas di Pelindu IV. Dokter bernama Wahyudi bertugas sebagai broker yang menggunakan jasa joki dengan joki tes.
 
Dia mengatakan kasus perjokian di Makassar menuntut pihaknya lebih teliti dalam menjalankan seleksi yang adil untuk seluruh pelamar CPNS.
 
"Gelagat yang mau curang itu biasanya kelihatan kok. Attitude-nya berbeda, ada yang sibuk sendiri, tidak tenang. Nah itu pasti akan menjadi bagian pengawasan lebih," pungkasnya.***
 
Editor: Chaviz

Sumber: CNN Indonesia

  Berita Terkait
  • Notaris Neni Lolos dari Eksekusi JPU

    8 tahun lalu

    Untuk kali kedua, notaris senior Neni Sanitra lagi-lagi "lolos" dari eksekusi Jaksa Penuntut Umum (JPU). Padahal, terpidana satu tahun terkait perkara pemalsuan akta perjanjian tersebut harusnya sudah berada di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan

  • Izin Mati Dua Tahun, Kimteng Tetap Beroperasi

    7 tahun lalu

    PEKANBARU (POROSRIAU.COM) - Walau izin yang dikantongi mati selama dua tahun, namun kedai kopi Kimteng di Jalan Senapelan, Kecamatan Senapelan yang dianggap menjadi ikon Kota Pekanbaru, tetap beroperasi.

  • Kepsek SMPN 14 Dumai Coreng Dunia Pendidikan

    8 tahun lalu

    DUMAI (POROSRIAU.com) –Sikap Bijaksana Drs.Yunir Kepala Sekolah SMPN 14 Dumai, di nilai tidak terpuji, karena perilaku yang di buatnya telah mencoreng dunia pendidikan dengan mengabaikan sura

  • Eggi Sudjana dan Partners Somasi Ketua Dewan Pers

    6 tahun lalu

    Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) Heintje Grontson Mandagi benar-benar membuktikan tekadnya sebagaimana yang diungkapan pada Sabtu (28/07/2018) lalu, yakni akan memidanakan Yoseph Adi Prasetyo selaku Ketua Dewan Pers a

  • Bupati Bersama Warga Sungai Tohor Gelar Sukuran

    8 tahun lalu

    Meranti(POROSRIAU.com) - Seiring di cabutnya izin pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Lestari Unggul Makmur (LUM) seluas 10.390 Ha, oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI diwilayah Kecamatan Tebing Tinggi Timur (3 T), Bupati Meranti H. Ir

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2024 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.