SOLSEL(POROSRIAU.COM)--Setelah melalui pembahasan alot bersama tim anggaran pemerintah daerah, DPRD Kabupaten Solok Selatan akhrnya menandatangani nota kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2017.

Wakil Ketua DPRD Solok Selatan, Armen Syahjohan, menyampaikan pada rapat 14-16 November 2016 Banggar memutuskan rapat tidak bisa dilanjutkan karena ada beberapa hal yang belum terpenuhi.

Di antaranya buku KUA-PPAS disampaikan sebelum pembentukan OPD baru sehingga isi buku KUA-PPAS belum mengakomodir OPD baru yang disahkan.

Selanjutnya daftar isi buku KUA-PPAS tidak sesuai dengan isinya atau halaman yang tertera pada daftar isi.

Kemudian penandatanganan pada buku KUA-PPAS masih pejabat bupati Erizal sementara Solok Selatan telah memiliki bupati defenitif.

"Setelah rapat dilanjutkan pada 10-12 dan 19 Januari Banggar DPRD baru dapat menyetujui rancangan KUA-PPAS APBD 2017 dengan menghasilkan 46 kesepakatan yang menjadi skala perioritas," katanya.

Anggota Banggar DPRD Raymond menyebutkan salah satu poin yang disepakati yaitu bertambahnya target PAD 2017 sebesar Rp3,401 miliar dan target pendapatan lain yang sah juga naik sebesar Rp2,013 miliar sehingga mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp5,415 miliar.

"Dana penambahan pendapatan tersebut diplot pada Dinas Pekerjaan Umum," katanya.

Selain itu Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp506,704 termasuk transfer tunda bayar DAU 2016 sebesar Rp17,707 miliar sehingga PPAS tahun 2017 masih defisit sebanyak Rp20,827 miliar.

Sebelumnya Pemkab Solok Selatan mengusulkan Belanja Daerah sebesar Rp822,743 miliar dimana belanja langsung sebesar Rp425,431 miliar atau 51,71 persen dan belanja tidak langsung Rp397,312 atau 48,29 persen.

Sedangkan untuk pendapatan daerah diusulkan sebesar Rp789,422 miliar dengan rincian PAD Rp42,611 miliar, dana perimbangan Rp614,338 dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp129,423 miliar.

Sementara itu, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria berharap pembahasan APBD 2017 bisa lebih cepat dan berjalan lancar.

"Yang penting pembahasannya lancar dan lebih cepat lebih baik," pungkas Muzni. (red)