DUMAI (POROSRIAU.COM) –  Ketika Tim Redaksi Porosriau.com mencoba menyambangi kediamaan salah satu  Calon  Anggota Legislatif  (Caleg) Kota Dumai 2019, yang beralamat  dijalan Budi Kemuliaan Kota Dumai. Kediaman sang kostestan Pileg  2019 Kota Dumai ini yang juga tempat beliau melaksanakan aktivitas sehari hari.

Disaat didatangi oleh Tim Redaksi, kelihatan sang kontestan sedang asyik melayani penggunjung Galeri Meubel “Central Jaya Perabot” yang tidak  jauh dengan lokasi Mesjid Al falah ini.

Siapakah Caleg tersebut ?
Beliau adalah Atiap, Caleg Daerah Pemilhan (Dapil) 1 yang meliputi Kecamatan Dumai Kota dengan Nomor Urut 1 ini, yang berasal dari Partai Politik Berkarya. Pengusaha Meubel sukses yang merintis usahanya dari bawah ini telah mampu memperkerjakan puluhan tenaga kerja baik didalam kota maupun yang ada di luar Kota Dumai.

“Sebagai Caleg yang baru pertama kali mengikuti kontestasi politik ini, sebenarnya tidak ada pernah terlintas dipikiran sebelumnya, tapi keyakinan itu tumbuh dukungan demi dukungan sehingga meyakinkan diri saya untuk berkompetisi Pileg ini” Ujar Atiap.

Menjabat elite Partai Politik sebagai Bendahara DPD Partai Berkarya Kota Dumai ini adalah suatu kepercayaan dan penghargaan yang dirasakan Atiap yang banyak baru berkecimpung didunia politik. “Pada Pileg 2014, saya dulu pernah diminta oleh sebagian tokoh masyarakat Rupat Utara untuk mencalonkan sebagai caleg mewakili Dapil Rupat Kabupaten Bengkalis, tapi saat itu saya belum siap karena kesibukan saya yang juga mengurusi perusahaan di luar negeri” ucapnya lagi.

Atiap juga menambahkan bahwa menjadi Wakil Rakyat adalah suatu pengabdian dan mampu mewakili aspirasi masyarakat, bukan mencari keuntungan pribadi dan kekayaan materi semata. Sebagai seorang wiraswasta, Atiap memandang banyak  peluang peluang besar yang selama ini yang  belum maksimal diperjuangkan para Legislator Dumai. “Saya contohkan seperti petani sawit Dumai, apakah hasil  panen  dan komoditi Tandan Buah Sawit (TBS) ditampung oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada dikota Dumai ?, minimnya dan rendahnya harga beli oleh PKS yang ada dikota Dumai membuat Penampung (Ram) TBS menjual diluar Kota Dumai” Kata Atiap dengan optimis.

Pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK) yang ditenggarai oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai juga belum maksimal dengan masih minimnya serapan tenaga kerja skill di perusahaan perusahaan industri yang berjejer disepanjang pesisir Kota Dumai.

Disela sela mengakhiri obrolan Tim Redaksi dengan Caleg Etnis Tionghoa yang murah senyum ini, “Jika saya diizinkan terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Dumai, saya siap mundur jika saya tidak mampu mengemban amanah yang telah memberikan kepercayaan kepada saya” Tutup Atiap. (Red)