Kamis, 11 April 2019 08:31:00
SEPUTAR PILEG 2019
Edis Wan : Membentuk Lembaga Pinjaman Tanpa Riba Melalui Efesiensi Zakat Mal, Solusi Mengatasi Jeratan Praktek Rente Dimasyarakat
Oleh: Redaksi
Kamis, 11 April 2019 08:31:00
Rubrik : Mengenal Lebih Dekat Kontestan Pileg 2019
DUMAI (POROSRIAU.COM) - Pria kelahiran Alahan Panjang, Solok, Sumatera Barat, 16 April 1973 adalah Calon Anggota Legislatif (Caleg) 2019 Kota Dumai yang maju melalui Partai Amanat Nasiosal (PAN).
Memiliki Dapil II yakni Kecamatan Dumai Timur dan Medang kampai dengan nomor urut 1, beranjak dari rasa keprihatinan terhadap kondisi daerah dan berbagai fenomena dimasyarakat Kota Dumai, membuat Ediswan, S. Ag terpanggil untuk ikut berkecimpung dalam kegiatan politik praktis.
Masuk dalam dunia politik, tentu dirinya akan mampu berbuat lebih banyak dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Berkontribusi dalam memajukan daerah maka melalui jalur Partai Politiklah agar nantinya masuk ke dalam sistem pemerintahan.
Ketika POROSRIAU.COM meyambangi Caleg yang juga seorang bergelar Ustadz tersebut mengatakan bahwa PAN menjadi pilihannya sebagai wadah perjuangan untuk kepentingan masyarakat dan daerah pemilihan. Pilihannya itu bukan tanpa alasan yang kuat. Partai besutan Amien Rais itu dinilainya cocok sebagai wadah untuk berjuang memajukan masyarakat dan daerah.
“PAN tidak hanya merupakan partai yang bersifat nasional dan berasas Pancasila, tapi juga bernafaskan relegius. Bahkan, pendiri-pendiri dan tokoh-tokoh partai getol dalam pembelaannya terhadap ummat, tanpa memandang suku dan agama. Makanya PAN punya motto bela ummat dan bela rakyat,” ujar Ketua DPC PAN Dumai Timur, Selasa (10/04).
Alumni S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang ini, menyoroti tentang program pembangunan yang tidak merata, terutama di daerah pinggiran. Sebagaimana yang dapat diperhatikan sehari-hari tentang pembangunan infrastruktur jalan, parit, listrik, dan lainnya, yang masih terbatas di daerah pinggiran.
Ustadz Edis Wan juga merasa prihatin terhadap kondisi pelajar atau remaja dewasa ini, yang sangat memprihatinkan dengan minimnya pengawasan orang tua yang banyak berkeliaran di warnet warnet hingga subuh hari. Belum lagi persoalan kenakalan remaja yang berujung berusan dengan pihak berwajib.
“Yang paling krusial dalam mengatasi kenakalan remaja, melalui pemerintah daerah menghimbau kepada seluruh orang tua dalam mengikutsertakan anak anaknya pendidikan agama diluar sekolah. Dimana pelajaran agama yang sangat sedikit didapat anak-anak di sekolah dan bahwa pendidikan agama itu sangat menentukan moral generasi muda bangsa ” tegas Edis Wan.
Sebagai Kota Industri dan Jasa Pelabuhan, persoalan ekonomi masyarakat yang tak luput dari perhatiannya, terutama masyarakat yang terjerat rentenir dalam mengatasi kesulitan ekonominya. Jeratan rentenir yang melanda dikalangan ekonomi menengah kebawah tersebut salah satu dampak social dimasyarakat.
“Persoalan-persoalan yang dialami masyarakat itu tentunya harus diperjuangkan di DPRD untuk mendapatkan solusinya. Selama ini masyarakat sangat mengeluhkan bahwa aspirasi mereka tidak diakomodir dengan baik,” ucap ayah dari Annisa Salsabilla Cania, Fatimatuzzahro Cania, Gaida Jihan Fariza, dan M. Adif Khairul Mukhlas.
Ustadz Edis Wan yang dipercaya sebagai Bendahara Umum Persatuan Mubaligh Dumai (PMD) itu menyebutkan bahwa dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, maka seseorang harus punya konsep pemikiran yang jelas dan terarah. Seorang Wakil Rakyat harus mampu mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat serta mengaplikasikan di parlemen nanti.
Beliau juga menyebutkan, Warnet harus dibuatkan aturan yang jelas dan ke depan harus dibuat Peraturan Daerah (Perda), supaya anak-anak sekolah dapat diawasi dan memanfaatkan waktunya di luar jam belajar.Merujuk kepada peraturan dan pengawasan agar dapat melaksanakan berbagai kegiatan ke rumah ibadah masing-masing, seperti adanya jam mengaji bagi anak-anak yang beragama islam.
Dalam bidang pendidikan agama sebagai mata pelajaran wajib juga harus ditambahkan yang setara dengan pendidikan agama untuk dijadikan muatan lokal dalam pendidikan rohani sesuai dengan agama masing-masing. Dengan demikian anak-anak generasi muda harapan bangsa akan memiliki moral yang lebih baik. Sehingga kekhawatiran terhadap akan terjadinya dekadensi moral dapat diantisipasi sedini mungkin.
Sementara untuk mengatasi masyarakat agar tak terjerat rentenir, maka perlu membentuk lembaga ekonomi yang bisa memberikan pinjaman tanpa bunga. Misalnya dengan membentuk wadah koperasi madani. Menghimpun dana zakat mal untuk kegiatan ekonomi produktif masyarakat. Hal itu adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Untuk masalah tenaga kerja, maka pihak Disnaker harus mengaktifkan BLK untuk memberikan pelatihan keterampilan keterampilan kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan di daerah ini. Dengan demikian tak ada lagi alasan bahwa tenaga kerja lokal tidak punya kemampuan. Begitu pula harus menggalakkan pelatihan wira usaha, sehingga anak-anak daerah ini siap untuk masuk dalam dunia usaha.” Ujar mantan Ketua Pemuda Muhammadyah Kota Dumai.
Berbagai persoalan dewasa yang terjadi di tengah masyarakat, maka dibutuhakan Wakil Wakil Rakyat yang handal dalam menyikapi dengan bijak dan mampu mencarikan solusinhya. Owner Toko Bangunan Mandiri, bertekad kelak terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Dumai, akan fokus menyerap aspirasi masyarakat.
Pernah dan aktif diberbagai organisasi masyarakat diantaranya sebagai Ketua Umum Pengurus Masjid Darussalam Jaya Mukti, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Dumai Timur, Bendahara Umum Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) Kota Dumai, Bendahara Umum Persatuan Mubaligh Dumai (PMD), Kabid Pengkaderan Organisasi IARMI Kota Dumai, dan lainnya, Edis Wan optimis mampu mengemban amanah sebagai Wakil Rakyat, Jika Allah SWT mengizinkanNya.
“Keputusan masyarakat dalam menetukan pilihannya pada Pemilu tahun 2019 nanti, saya berharap agar masyarakat jeli dalam memilih calon anggota legislatif sebagai wakil rakyat yang berdedikasi, berkualiatas dan Pro Rakyat” tutup Edis Wan. (Red)
Bila Hakim Kembali Jadi PNS
8 tahun laluDalam Kuliah umum bertajuk Urgensi Keterlibatan Komisi Yudisial dalam RUU Jabatan Hakim di Aula Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan, Kamis (02/03) Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari menyatakan bahwa dalam RUU Jabatan Hakim
Virus Corona: Antara 600.000 hingga 700.000 'Berisiko Terpapar', Pemerintah Indonesia Lakukan Rapid Test
5 tahun laluTepat tiga pekan setelah Indonesia mengonfirmasi kasus pertama virus yang punya nama resmi Covid-19 tersebut, pemerintah memulai tes massal.
Bupati Drs. Irwan Nasir M.Si Gelar Pertemuan Bersama Forkopimda, Bahas Isu di Meranti.
7 tahun laluMERANTI(POROSRIAU.COM) - Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, menggelar pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), membahas berbagai isu yang beredar dimasyarakat dan h
Detik-detik Terakhir Imam NII Kartosoewirjo
7 tahun laluDia dieksekusi dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu, bukan di Onrust seperti yang selama ini diyakini banyak orang. Dia diperlakukan secara Islami.
Listrik Kerap Padam, PLN Tidak Becus Atasi Permasalahan Listrik di Siak
8 tahun laluKerap padamnya listrik secara mendadak di wilayah Kabupaten Siak dalam beberapa pekan terakhir ini. Telah menimbulkan keresahan yang luar biasa di tengah kalangan masyarakat (pelanggan, red). Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut maupun solusi ya