Kamis, 05 Desember 2024
  • Home
  • OLAHRAGA
  • Timnas U-19 Gebuk Myanmar, Berikut Kecerdikan Strategi Indra Sjafri
Rabu, 06 September 2017 06:36:00

Timnas U-19 Gebuk Myanmar, Berikut Kecerdikan Strategi Indra Sjafri

Oleh: Redaksi
Rabu, 06 September 2017 06:36:00
BAGIKAN:
Indra Sjafri (foto/int)

POROSRIAU.COM--Secara dramatis Timnas Indonesia U-19 sukses mengalahkan tuan rumah Myanmar dengan skor 2-1 dalam laga perdana penyisihan Grup B Piala AFF U-18 2017 di Stadion Thuwunna, Yangon, Selasa (5/9/2017). Tim Merah-Putih sempat tertinggal sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan.

Egy Maulana Vikri menjadi pahlawan Tim Garuda Nusantara lewat lesakan dua golnya pada menut 72 dan 90. Sementara itu, gol Myanmar dicetak oleh Myat Kaung Khant pada menit 28.

Timnas Indonesia U-19 menggeber tempo permainan cepat sejak menit awal. Tim asuhan Indra Sjafri banyak menggeber serangan dari sektor sayap. Duo penyerang sayap Egy Maulana dan Saddil Ramdani ditopang duet fullback, Firza Andika dan Rifad Marabessy intens melakukan akselerasi ke area pertahan lawan.

Lini pertahanan Myanmar cukup tangguh membendung serangan bertubi-tubi Tim Merah-Putih. Sadar winger Indonesia punya daya ledak tinggi, bek-bek Myanmar tidak memberi ruang bagi mereka untuk masuk area kotak penalti.

Pemain-pemain lini serang Timnas Indonesia hanya bisa melayangkan tembakan jarak jauh karena mereka terbentur tembok tebal pertahanan Myanmar.

Striker Hanis Saghara minim dapat pasokan bola, karena sayap-sayap Tim Garuda Nusantara pergerakannya sudah dimatikan begitu masuk area 3/4 pertahanan mereka.

Pada babak pertama, tak satupun tembakan Timnas Indonesia U-19 tepat ke arah gawang. Bandingkan dengan Myanmar yang menggeber strategi serangan balik, sukses membahayakan gawang Indonesia sebanyak empat kali dari tujuh percobaan.

Memasuki babak kedua Indra Sjafri melakukan sejumlah perubahan krusial yang membuat permainan Timnas Indonesia U-19 lebih agresif dan berujung terjadinya dua gol. Simak detailnya.

1. Umpan Diagonal

Sadar Myanmar memeragakan pertahanan berlapis, Indra Sjafri menggelar strategi menyerang. Timnas Indonesia U-19 bermain lebih efektif dengan banyak melayangkan umpan-umpan diagonal jarak jauh ke area tengah pertahanan Myanmar.

Para gelandang tidak lagi lama menahan bola. Mereka langsung memasok umpan ke depan saat melihat pertahanan Myanmar merenggang.

Bek-bek Myanmar berulangkali dibuat kerepotan menghadapi kecepatan duo winger, Egy Maulana dan Saddil Ramdani, yang bermain sedikit ke tengah, untuk kemudian membiarkan dua fullback menguasai daerah sayap.

Tercatat sekurangnya Egy melakukan empat kali solo run yang menciptakan kepanikan di sektor pertahanan tuan rumah.

2. Mengubah Peran Egy

Jika pada babak pertama Egy Maulana bermain di posisi penyerang sayap kiri, pada babak kedua sang pemain posisinya sedikit bergeser lebih ke tengah. Ia seringkali jadi second striker mendampingi Hanis Saghara.

Egy sering menjalankan peran ini di sejumlah laga uji coba jelang Piala AFF U-18. Ia kerap menciptakan gol kejutan lewat pergerakan coming from behind.

Ia punya kelebihan dari sisi kecepatan serta dribel yang oke. Saat Timnas Indonesia U-19 beruji coba melawan Espanyol B, pelatih kubu lawan, David Gallego Rodriguez, sempat menyebut permainan Egy seperti Lionel Messi. Ia penyerang liar yang bisa bermain di tiga posisi lini depan.

Dua gol yang dicetak pemain binaan Diklat Ragunan tersebut menegaskan berjalannya strategi Indra Sjafri, menembus tembok tebal pertahanan Myanmar.

 3. Antisipasi Counter Attack

Pada babak pertama pertahanan Timnas Indonesia U-19 kerap dibuat kerepotan menghadapi skema serangan balik cepat Myanmar.

Duet fullback Rifad Marasabessy dan Firza Andika yang aktif membantu serangan seringkali terlambat turun ke belakang.

Melihat seringnya lini pertahanan Tim Merah-Putih kedodoran Indra kemudian menarik Firza untuk digantikan dengan Samuel Simanjuntak. Perubahan ini membuat pertahanan lebih rapat.

Di sisi lain pelatih asal Ranah Minang itu juga memperbaiki komposisi pemain di lini kedua. Ia memasukkan Syahrian Abimayu serta Asnawi Mangkualam.

Peran Asnawi, yang baru saja membela Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017 menjadi amat krusial. Ia jadi pemain pemotong bola.

Trio gelandang Tim Garuda Muda secara spartan melakukan pressing yang membuat gelandang-gelandang Myanmar kesulitan memasok bola ke sektor tengah.***

Editor: Chaviz

Sumber: bola.com

  Berita Terkait
  • Berikut Prediksi Indonesia Vs Myanmar: Bangkit, Garuda Nusantara!

    7 tahun lalu

    Perjuangan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 2017 masih belum tuntas. Masih ada duel untuk memperebutkan peringkat ketiga melawan Myanmar. Buat sebagian kalangan, mungkin pertandingan ini sudah dianggap tak penting lagi setelah Tim Garuda Nusantara

  • Timnas Bantai Filipina, Jokowi Berkicau Di Twitter

    7 tahun lalu

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung bereaksi terhadap kemenangan pasukan Garuda Nusantara yang sukses menghancurkan Filipina 9-0 pada turnamen AFF U-18 di Myanmar, Kamis (7/9/2017).

  • Bantai Brunei Darussalam, Timnas U-19 Masuk semifinal Piala AFF U-18 2017

    7 tahun lalu

    Delapan gol Timnas Indonesia U-19 diciptakan oleh Rafli Nursalim yang mengemas hattrick melalui gol pada menit pertama, menit ke-42, dan pada masa injury time babak pertama. Selain Rafli, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman mencetak dua gol. Egy mencetak

  • Digulung Timnas U-19 Malaysia, Ini Kata Indra Sjafri

    7 tahun lalu

    Timnas Indonesia U-19 kalah telak 1-4 dari Malaysia U-19 dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Asia U-19 2018, Senin (6/11/2017) di Paju Public Stadium, Gyeonggi, Korea Selatan.

  • Gagal Ke Final AFF U-18, Ini Kata Indra Sjafri

    7 tahun lalu

    Tim nasional U-19 Indonesia gagal melaju ke final Piala AFF U-18 2017 setelah kalah dari Thailand lewat drama adu penalti, Jumat (15/9/2017). Pelatih Timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri menyampaikan permohonan maaf terkait kegagalan timnya tersebut.

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2024 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.