Kamis, 05 Desember 2024
  • Home
  • PEKANBARU
  • Hindari Obat Berbahaya, Diskes Pekanbaru Ingatkan Obat Tanpa Resep Dokter Jangan Dikonsumsi
Jumat, 15 September 2017 17:21:00

Hindari Obat Berbahaya, Diskes Pekanbaru Ingatkan Obat Tanpa Resep Dokter Jangan Dikonsumsi

Oleh: Firman
Jumat, 15 September 2017 17:21:00
BAGIKAN:
Pil PCC.(Int)
PEKANBARU (POROSRIAU.COM) - Belakangan, media sosial dihebohkan dengan kasus obat-obatan dengan merek PCC. Obat yang disinyalir termasuk obat keras ini membuat geger masyarakat Kendari, Sulawesi Tenggara. Pasalnya obat yang jika dikonsumsi, reaksinya hampir mirip dengan Flakka.
 
Sebagaimana diketahui, Flakka adalah narkotika yang memiliki kandungan alpha PVP (polyvinylpyrrolidone), memiliki efek Amphetamine like Stimulant, termasuk New Psychoactive Substances (NPS). Flakka menyebabkan zat kimia di otak (neurotransmitter), yaitu dopamin menjadi makin meningkat. Dampak meningkatnya dopamin, euforia atau rasa senang yang berlebihan, denyut jantung meningkat(palpitasi), tekanan darah meningkat, halusinasi, delusi, perilaku agresif, perilaku beresiko dan kematian. 
 
Informasi ini disampaikan Dr Lahargo Kembaren SpKJ, Psikiater Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, melalui Kadiskes Provinsi Riau, kepada wartawan melalui Grup WA.
 
Menyikapi beredarnya obat keras PCC ini, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Helda S Munir ketika dikonfirmasi media, Jum'at (15/9/2017) mengatakan, dirinya mengimbau pada masyarakat agar kritis dalam mengkonsumsi obat-obatan dan tidak mengkonsumsinya tanpa resep dokter.
 
"Intinya kita mengimbau kepada masyarakat Kota Pekanbaru, untuk benar-benar kritis dalam mengkonsumsi obat. Tanpa resep dokter jangan (dikonsumsi,red). Sekarangkan sukak beli-beli sendiri. Tapi tetap merujuk kepada diagnosa penyakitnya yang ditetapkan oleh seorang dokter, apalagi obat-obat yang memang tidak bisa dibeli bebas," ungkap Helda. 
 
"Untuk hal ini tentu kita akan berkoordinasi dengan tim untuk mensosialisasikan sejauh mana berbahayanya obat ini dilapangan. Kami juga mengimbau kepada teman-teman, baik itu apotik, toko obat, klinik, untuk bisa memberdayakan apotekernya dalam memberikan obat kepada masyarakat," sambung Helda.
 
Ketika disebutkan pil PCC menyasar sebagian besar remaja, dan langkah seperti apa yang akan diambil oleh Dinkes Pekanbaru, dijawab Kepala Dinkes Pekanbaru, Helda S Munir.
 
"Tentunya Dinskes nya akan memberikan penyuluhan dan BPOM, BNN bekerjasama. Nanti kita lihat sejauh mana tim ini akan kita koordinasikan, sehingga nanti akan memberikan informasi, khususnya kepada remaja yang menjadi sasaran obat ini. Langkah-langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan saat ini dengan pendekatan keluarga sehat. Ini juga suatu langkah bagaimana masing-masing keluarga menjaga komplikasi internal keluarga. Seluruh lapisan masyarakat juga berperan untuk melakukan pembinaan," ujar Helda.
 
Dikatakan Helda, pihaknya juga akan turun kelapangan, seperti kelingkungan sekolah untuk memberikan penyuluhan terkait bahayanya obat terlarang.
 
"Untuk yang ini (pil PCC,red) kita belum mengumpukan sumber lagi. Jujur, saya baru baca di internet, bahasa internet kita tidak bisa percaya begitu saja. Jadi tentunya sebagai Kepala Dinas saya belum bisa melansir sejauh mana bahayanya, makanya kita akan koordinasi, baik dengan IDI (Ikatakan Dokter Indonesia,red). Mengeluarkan diagnosa sesuai penyakit itu kan dokter," terangnya.(fir)
Editor: Firman Tanjung

  Berita Terkait
  • DPRD Ingatkan OPD Jangan Lalai Dan Cari Muka

    7 tahun lalu

    Kelalaian ini bukan semata karena kesalahan pelaku usaha, tapi karen OPD nya tidak bekerja, hanya pandai Cari Muka (Carmuk) kepada Walikota

  • Antisipasi Peredaran Pil PCC Dan Narkoba, Berikut Himbauan Kapolres Kampar

    7 tahun lalu

    Sehubungan hal tersebut Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto SIK, MH menyampaikan penjelasan serta himbauan kepada masyarakat, untuk menyikapi hal ini sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi di daerah kita.

  • Cegah Beredar Permen Dot Diduga Ada Narkoba, BPOM dan Disperindag Diminta Turun Kelapangan

    8 tahun lalu

    Terkait di temukannya jajanan anak berbentuk permen dot di duga mengandung narkoba diminta segera di cegah. Jangan sampai jajanan serupa beredar di Pekanbaru ini.

  • DBD Di Pekanbaru Telan Korban Jiwa

    8 tahun lalu

    PEKANBARU (POROSRIAU.COM) - Pada minggu ke 12, sudah 186 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ditemukan di Kota Pekanbaru. Jika dibandingkan minggu sebelumnya, angka ini mengalami kenaikan. Ironisnya, dari ratusan kasus DBD tersebut, diketahui sudah ada korb

  • Sidak, Tim Terpadu Temukan Apotek Tak Berizin Dan Simpan Obat Kedaluarsa

    7 tahun lalu

    Tim Terpadu yang terdiri dari Satuan Narkoba Polresta Pekanbaru, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Apoteker, BB.POM dan LBP2AR, Sabtu (23/9/2017), melaksanakan sidak dan pemeriksaan ke sejumlah apotik maupun toko obat diberbagai

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2024 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.