DUMAI (POROSRIAU.COM)  - Pensiunan ASN Kota Dumai yang telah mengabdi sebagai seorang pendidik selama puluhan, Calon Anggota Legislatif (Caleg) 2019 Kota Dumai dari Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) dari Daerah Pemilihan (Dapil) ini pantas mendapatkan gelar Tokoh Pendidikan Kota Dumai.

Sosok yang tidak asing dikalangan masyarakat Kota Dumai yang pernah dipanggil Bapak Guru tersebut, adalah mantan Guru dan Kepala Sekolah STM Negeri Dumai sejak tahun 1992 mengajar di sekolah yang berganti nama SMK Negeri 2 Dumai tersebut.

Sejak pensiun sebagai  ASN dari Dinas Pendidikan Kota Dumai pada tahun 2013, H. Syahrial S.Pd, MM saat ini masih aktif dan dipercayai sebagai Kepala Sekolah SMK Budhi Dharma. Ketua Yayasan sekolah swasta tersebut,  masih menggangapnya produktif dalam memimpin sekolah yang baru sejak berdiri ditangannya.

Peruntungan pada Pileg 2014 silam, beliau yang baru memasuki masa pensiun tersebut belum maksimal dalam perolehan suara. Tetapi pada Pileg 2014 silam. Beliau ikut mengantarkan Kursi PDIP Dapil IV sebagai Parpol perolehan suara terbanyak pada saat itu.

Ketika POROSRIAU.COM, mencoba mendatangi Caleg yang memiliki wajah Mirip Wapres Jusuf Kalla tersebut optimis mengikuti perhelatan kontestasi politik 2019 ini. “Insyaallah, dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati. Dengan mengucapkan Basmallah, Saya optimis masih diberikan kepercayaan masyarakat sebagai salah satu kontestan Pileg 2019” ujar mantan Ketua Ikatan Keluarga Pasaman Kota Dumai.

Sebagai Caleg yang memiliki pengalaman  sebagai pendidik, Syahrial masih melihat minimnya anggaran pendidikan tersebut mendapat sentuhan secara maksimal. “ ulas Caleg yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua IKMR Kota Dumai.

Sebagai sosok yang memiliki pengalaman dibidang pendidikan ini, Syahrial juga mengharapkan pembenahan sarana dan prasarana pendidikan tersebut dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tersebut.

Mantan Kepala Sekolah yang telah banyak melahirkan para lulusan lulusan terbaik ini, yang juga berhadapan dengan mantan mantan muridnya dahulu pada perhelatan kontestasi Pileg 2019. “ Pada Pileg 2019 ini, saya banyak berhadapan dengan mantan mantan murid saya dahulu. Saya bangga dan senang bahwa sebagai pendidik, mereka (alumni STM) mampu menghiasi sebagai kontestasi politik 2019” ungkapnya dengan bangga.

Syahrial yang juga masih aktif mengajar ini, juga mempunyai sebuah lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mutiara Insani adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan. Lembaga non formal dalam menyelenggara Kejar (Kelompok Belajar) Paket .

“Melalui program Kejar Paket tersebut siswa akan mendapatkan pelajaran setara dengan tingkatannya  dan mempunyai kesempatan serta  peluang yang sama dalam dunia kerja sebagai salah satu persyaratan baik di perusahaan atau maupun untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi” harapnya lagi.

Syahrial juga mengatakan bahwa warga belajar di PKBM berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada berlatar belakang ketidakmampuan segi dana untuk menempuh belajar di sekolah formal, ada juga yang mempunyai permasalahan di sekolah sehingga dikeluarkan dari sekolah, dan ada juga mampu dari segi dana dan tidak ada permasalahan dari sekolah sebelumnya namun ingin melanjutkan sekolah di luar negeri.

“Latar belakang warga belajar yang ada di PKBM memperlihatkan motivasi mereka belajar di PKBM, saya harap jika berpeluang menghiasi dikursi Parlemen nanti, perjuangan dalam keseteraan pendidikan ini menjadi salah satu point. Mereka yang lulusan dari PKBM jangan dipandang sebelah mata” harap Caleg yang Ketua Masjid Nurul Aliyah, dijalan Bukit Datuk Lama. (Red)