Kamis, 05 Desember 2024
  • Home
  • PROFIL
  • Nonton TV Lebih Dari 4 Jam Sehari Berisiko Kena Kanker Usus Besar
Senin, 12 Maret 2018 18:01:00

Nonton TV Lebih Dari 4 Jam Sehari Berisiko Kena Kanker Usus Besar

Oleh: Redaksi
Senin, 12 Maret 2018 18:01:00
BAGIKAN:
Ilustrasi.(Foto:Int)

POROSRIAU.COM-- Kanker usus sering dikaitkan dengan pola makan minim serat, tapi sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa lelaki yang menonton TV lebih dari empat jam sehari ternyata berisiko tinggi terkena kanker usus besar.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik yang tinggi dapat menurunkan risiko kanker usus.

Di penelitian terbaru ini, tim peneliti dari Inggris memeriksa konsistensi hubungan ini dalam sebuah studi yang melibatkan lebih dari 430.000 lelaki dan permpuan.

Mereka menemukan bahwa perilaku tanpa aktivitas, seperti menonton TV dan penggunaan komputer yang berlebihan, dikaitkan dengan 35 persen peningkatan risiko kanker usus pada lelaki namun tidak pada perempuan.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menonton TV mungkin terkait dengan perilaku lain, seperti merokok, minum, dan ngemil lebih banyak. Dan kita tahu bahwa hal-hal tersebut dapat meningkatkan risiko kanker usus besar," jelas ketua penelitian Dr. Neil Murphy dari Badan Internasional untuk Penelitian pada Kanker (IARC) di Perancis.

Ditambahkan bahwa aktivitas sedentary atau tidak berpindah-pindah juga sering dikaitkan dengan penambahan berat badan dan jumlah lemak tubuh yang lebih tinggi.

"Kelebihan lemak tubuh dapat memengaruhi kadar hormon dan zat kimia lain yang memengaruhi cara pertumbuhan sel manusia, dan itu bisa meningkatkan risiko kanker usus," katanya.

Kanker usus adalah kanker keempat yang paling umum terjadi di Inggris. Di Indonesia, jumlah penderita kanker usus juga semakin meningkat setiap tahunnya.

"Kanker terjadi di usus besar, di bagian belakang rektum," jelas Emma Shields dari Cancer Research UK.

Jika terdeteksi lebih awal, lebih dari sembilan puluh persen penderita bisa sembuh dari penyakit ini, setidaknya selama lima tahun, katanya seperti dilansir dari The Independent.

"Jadi, penting untuk mengetahui kondisi normal tubuh Anda, dan memberi tahu dokter jika Anda melihat adanya perubahan yang tidak biasa," tambahnya.

"Mungkin tidak semua perubahan tersebut mengarah ke kanker Tapi jika ya, pengobatan dini bisa membantu menyembuhkannya."

Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Cancer ini menunjukkan bahwa kebiasaan sedentary atau minim gerak sangat berkaitan dengan kanker usus.

Namun, sangat penting untuk menyadari bahwa hubungan yang ditemukan dalam penelitian ini tidak selalu berarti sebab akibat. Demikian menurut Paul Pharoah, profesor epidemiologi kanker di Universitas Cambridge.

"Studi ini belum menunjukkan bahwa menonton TV meningkatkan risiko kanker usus, melainkan menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk menonton TV dikaitkan dengan risiko kanker usus besar," katanya.

Bagi profesor Linda Bauld, pakar pencegahan kanker dari Cancer Research UK, salah satu temuan studi yang paling menarik adalah bahwa mungkin masalahnya bukan pada berapa lama waktu yang dihabiskan untuk menonton TV. Menurutnya, mungkin saja karena orang tersebut menjadi lebih banyak terpapar iklan, misalnya iklan junk food di TV, yang meningkatkan kemungkinan seseorang menjadi makan lebih banyak dan berpeluang mengalami kelebihan berat badan.

Dia juga menyoroti disparitas gender studi ini. "Sangat menarik bahwa hanya lelaki yang banyak menonton TV yang memiliki risiko kanker usus besar, dan bukannya perempuan. Studi ini memang tidak melihat secara langsung, tapi hasil studi ini bisa juga dipengaruhi karena lelaki mungkin merokok, minum alkohol, dan makan lebih tidak sehat daripada perempuan saat menonton TV," katanya.

"Perlu penelitian lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan yang diajukan penelitian ini. Yang pasti, menjaga berat badan yang sehat, mengurangi alkohol, menjadi aktif secara fisik, dan makan makanan kaya serat seperti buah dan sayuran, diketahui dapat mengurangi risiko kanker usus," tutupnya.(suara)

Editor: Chaviz

  Berita Terkait
  • Hindari Diet Soda, Begini Alasannya

    8 tahun lalu

    POROSRIAU.COM--Anda sering mengkonsumsi minuman diet soda? Sebaiknya Anda berhati-hati karena minuman berkarbonasi ini bisa memicu sejumlah penyakit.

  • Kedelai Dapat Mencegah Sekaligus Memperparah Kanker Payudara

    8 tahun lalu

    POROSRIAU.COM--Tahu, tempe, atau susu kedelai termasuk sumber protein yang baik, rendah kalori, dan rendah lemak jenuh. Studi-studi lain pun mengatakan kedelai terbukti bermanfaat membantu mencegah kanker.

  • Anjlok Pemilu 2019, Pendiri Demokrat Tuding Kogasma Tidak Memiliki Dampak Signifikan

    5 tahun lalu

    JAKARTA (POROSRIAU.COM) - Nama Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY kembali jadi perbincangan. Kali ini, posisi AHY sebagai Komandan Kogasma partai berlogo bintang me

  • Bila Hakim Kembali Jadi PNS

    8 tahun lalu

    Dalam Kuliah umum bertajuk Urgensi Keterlibatan Komisi Yudisial dalam RUU Jabatan Hakim di Aula Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan, Kamis (02/03) Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari menyatakan bahwa dalam RUU Jabatan Hakim

  • AJI Dan ICCO Cooperation Gelar Media Briefing Sehari

    7 tahun lalu

    Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pekanbaru bekerjasama dengan ICCO Cooperation akan menggelar Media Briefing Sehari pada Kamis, 3 Agustus.

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2024 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.