SIAK (POROSRIAU.COM) - Moment 10 November yang diperingati sebagai "Hari Pahlawan", merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Yang mana pada hari itu seluruh rakyat Indonesia menggelar renungan suci (mengheningkan cipta, red) sebagai tanda penghormatan dan pemanjatan doa kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa untuk para pahlawan (kusuma bangsa, red) yang telah berjuang membela Tanah Air.

Mulai dari pejabat pemerintah, kaum pelajar, hingga sejumlah Organisasi Massa (Ormas) menggelar kegiatan renungan suci tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Ormas Masyarakat Peduli Kabupaten Siak (MPKS). Dihadiri ratusan anggota beserta segenap jajaran pengurus, Ormas MPKS menggelar doa bersama seraya mengheningkan cipta di Sekretariat MPKS Siak, Kamis (10/11/2016) pagi.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Umum MPKS Wan Hamzah, Ketua Pelaksana Harian MPKS Said Darma Setiawan, Sekjen MPKS Nofrianto, Kepala Seksi (Kasi) Peninjauan dan Pemantauan Lingkungan MPKS Datok Pribumi, Humas MPKS Muhammad Syuaib, serta puluhan pengurus MPKS dari berbagai Kampung dan Kecamatan se Kabupaten Siak.

Dalam sambutannya, Ketua Umum MPKS Wan Hamzah menegaskan, bahwasanya seluruh generasi bangsa (khususnya para pemuda, red) yang tergabung dalam Ormas MPKS, harus bisa mengambil pelajaran dari peringatan "Hari Pahlawan" 10 November ini. Karena kemerdekaan yang kita nikmati hari ini, merupakan jerih payah dan pengobanan para pahlawan terdahulu yang kini telah tiada.

"Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa melanjutkan serta mengikuti perjuangan para pahlawan terdahulu, yakni berusaha berbuat yang terbaik untuk Negeri dan masyarakat banyak. Jangan hanya sekedar memperingati hari pahlawannya saja. Apalagi merasa sok jadi pahlawan," tegas Wan Hamzah, usai menggelar doa bersama dan mengheningkan cipta.

Dikatakannya juga, saat ini banyak tantangan yang dihadapi oleh para generasi muda bangsa di tengah hiruk-pikuk modernisasi zaman. Seperti pengaruh Narkoba, pengaruh Minuman Keras (Miras), serta pengaruh-pengaruh negatif lainnya. Sehingga para pemuda dituntut agar lebih cerdas dan bijak dalam menghadapi dan menjauhi pengaruh-pengaruh negatif tersebut.

"Perjuangan para pahlawan adalah merebut kemerdekaan dan menyelamatkan para generasi (penerus, red) bangsa dari berbagai hal negatif, oleh sebab itu kita harus bisa menghormati dan melanjutkan segala apa yang dicita-citakan oleh para pahlawan kita terdahulu, minimal kita berlaku jujur di tengah masyarakat, serta bersungguh-sungguh menjaga dan melestarikan apa yang telah mereka tinggalkan," tutupnya. (Atok)