Sabtu, 04 Januari 2025
  • Home
  • INHU
  • Denda Adat Tidak Dipenuhi, Warga dari Lima Desa di Inhu Demo PT SRK
Rabu, 15 Juni 2022 14:00:00

Denda Adat Tidak Dipenuhi, Warga dari Lima Desa di Inhu Demo PT SRK

Oleh: Zwa
Rabu, 15 Juni 2022 14:00:00
BAGIKAN:
INHU, POROS RIAU. COM - Sedikitnya seratusan warga yang berasal dari lima desa diwilayah Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Inhu, Riau menggeruduk kantor PT Sinar Reksa Kencana (SRK), Selasa (14/6).
 
Konon kabarnya, warga yang demo itu menuntut atas janji yang pernah disampaikan pihak perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT SRK tidak kunjung terelalisasi.
 
Janji itu berupa denda adat terkait kasus pengaianyaan, keterlambatan pembayaran gaji karyawan, ingkar janji MoU dan ingkar janji dengan petani kemitraan.
 
Aksi demo semakin memanas hingga sempat terjadi kericuhan dilokasi. Hingga berujung aksi anarkis oleh pendemo dengan merusak fasilitas kantor PT SRK. Selain kantor kaca pecah akibat lemparam batu, gedung workshop milik PT SRK ludes terbakar.
 
Salah satu warga (pendemo) bernama Dasman kepada wartawan dilokasi mengatakan, awal mula terjadi kericuhan disebabkan oleh pihak perusahaan  yang pernah menjanjikan akan memenuhi denda adat. Namun karena massa sudah terlnajur jengkel, sebab janji telah berjalan tiga bulan tapi tidak juga diselesaikan.
 
Dasman menuturkan, terkait kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum diduga TNI saat pengamanan dilokasi.
 
"Hasil kesepakatan, pihak perusahaan memenuhi untuk membayar denda sebesar Rp45 juta kepada korban untuk biaya pengobatan. Akan tetapi faktanya tidak dijalankan hingga akhirnya warga turun ke lokasi perkebunan," jelas Dasman.
 
Kata Dasman lagi, korban dituduh telah mencuri TBS milik perusahaan tapi tidak dapat dibuktikan. Namun terjadi pemukulan oleh oknum aparat tersebut yang sedang bertugas.
Setelah timbul keributan hingga pengrusakan fasilitas, pihak manajemen berjanji hari ini merealisasikan tuntutan masyarakat. Para pengunjuk rasa bertahan di lokasi menunggu hal tersebut.
 
"Informasi terbaru, pihak perusahan lagi mengupayakan pinjaman uang sebesar yang dituntut massa supaya terselesaikan," tambahnya.
 
Sementara itu, Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso kepada wartawan mengatakan sebanyak 45 personel dikerahkan ke lokasi untuk mengawal peserta demo saat menyampaikan tuntutannya.
Informasi yang dia terima dari anggota dilapangan, penyebab kericuhan akibat tidak dipenuhinya tuntutan denda adat, sesuai kesepakatan diantara kedua belah pihak.
 
"Saya saat ini lagi dalam perjalanan menuju lokasi, berkaitan dengan motif emosi masyarakat memuncak hingga membakar workshop belum bisa disimpulkan. Akan tetapi pihak perusahaan akan membayarkan uang sebesar Rp45 juta tersebut," kata Alponso.
 
Konon kabarnya, ratusan warga yang demo berasal dari lima desa, yakni Desa Pematang, Desa Pematang Benteng, Desa Selunak, Desa Suka Maju dan Desa Koto Tuo. Saat ini dilokasi terlihat aparat kepolisian dari Polres Inhu masih melakukan pengamanan. (zwa)
Editor: Muhammad Adhhari

  Berita Terkait
  • Resmikan Ruang Kelas dari Dompet Dhuafa di Sokop, Kadisdik Meranti Kaget

    8 tahun lalu

    Meranti (porosriau.com) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepulauan Meranti M Arif MN meresmikan ruang kelas Kapal Peradaban Bandaraya di Desa Sokop Kecamatan Rangsangpesisir, Riau. Ruang kelas yang diresmikan M Arif MN ini di

  • Tanggul di Desa Sialang Dua Dahan Inhu Jebol, Puluhan Rumah Warga Terendam

    6 tahun lalu

    Lima kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terendam banjir. Hal tersebut diakibatkan tingginya curah hujan dalam beberapa hari belakangan.

  • Jangan Bingung, Hanya Bermodalkan KTP Warga Dumai Dapat Fasilitas Kesehatan Gratis

    2 tahun lalu

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, dr Syaiful, MKM kepada media, Sabtu (27/08/2022) menjelaskan bahwa program khidmat kesehatan adalah upaya pemerintah dalam menjamin hak warga untuk mendapatkan jaminan, pelayanan serta fasilitas kesehatan yang ada di Dum

  • Ketua LSM di Inhu Minta Penyidik DLHK Riau Profesional Dalam Menindak Pelaku Perambah Kawasan Hutan Lindung

    2 tahun lalu

    Menurutnya Kepala DLHK Provinsi Riau selaku termohon tidak memberikan informasi yang akurat sesuai fakta yang ada dilokasi perambahan, dimana pada saat penangkapan di lokasi perambahan hutan ada dua (2) alat berat berjenis Excavator dan Buldozer.

  • H.Sukiman Ajak Seluruh Tokoh Agama di Rohul Jaga Keutuhan NKRI

    8 tahun lalu

    Plt Bupati Rokan Hulu, H. Sukiman, menghimbau seluruh tokoh agama di wilayahnya untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Himbauan tersebut disampaikannya terkait adanya rencana Demonstrasi Besar umat Islam yang akan dilaksanakan pada 2 Desember 2016 mend

  •   komentar Pembaca
    Copyright © 2025 POROSRIAU.COM. All Rights Reserved.