Selasa, 01 November 2016 16:56:00
Ketua MPR: Mahasiswa Jangan Ikut Ikutan Fenomena Gagal Paham
Selasa, 01 November 2016 16:56:00
Ketua MPR, Zulkifli Hasan melihat kosa kata gaul 'gagal paham' sekarang sedang marak terjadi di Indonesia.Fenomena gagal paham ini hampir merata terjadi di berbagai elemen masyarakat. Gagal paham ini, menurut Zulkifli, muncul karena konflik dan permasalahan yang tidak diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
Ia mencontohkan, dualisme kepengurusan dalam banyak organisasi masyarakat karena tidak ada yang mau mengalah.
Begitu dikatakan Zulhas, sapa ketua umum DPP Partai Amanat Nasional ini, saat tampil menjadi pembicara seminar kemahasiswaan bertajuk 'Peran Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Karakter Bangsa dan Bela Negara' di aula gedung Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/11).
Zulhas melanjutkan, masyarakat saat ini dalam menghadapi konflik dan permasalahan sering mengedepankan prinsip menang-menangan dan saling menghabisi. Padahal Indonesia memliki Pancasila dalam menghadapi masalah dan konflik yakni sila keempat musyawarah untuk mencapai mufakat.
"Makanya sangat berpesan terutama kepada generasi muda, kalian semua sudah hafal Pancasila bahkan di luar kepala tapi yang paling penting adalah pelaksanaannya dan dijadikan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jangan hanya hafal Pancasila tapi tidak dipakai," katanya.
Tapi diakuinya memang semua itu butuh keteladanan dan itu datang dari elit dan pejabat negara seperti para menteri, kepala daerah dan lainnya. Mereka inilah yang mengimplementasikan Pancasila dalam segala kebijakan, terlebih menyangkut kepentingan masyarakat tanpa mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan.
"Melihat prinsip keteladanan, jika ada kepala daerah yang masih mengeluarkan pernyataan-pernyataan atau memiliki cara berkomunikasi yang malah menimbulkan konflik, itu artinya tidak Pancasilais," tegasnya.
Generasi muda, menurut Zulkifli, harus memulai membiasakan diri secara bertahap mengamalkan Pancasila seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diharapkan akan terbiasa dan terbentuk karakter bangsa yang kuat.
"Saya rasa sangat penting peran perguruan tinggi sebagai tempat bagi mahasiswa generasi muda bangsa membangun nilai-nilai luhur dan nilai ke Indonesiaan kita serta membangun wawasan kebangsaan secara utuh," pungkasnya. ( RML )
Editor: MusdalifahR
Diminta Tindaklanjuti ‘Kasus’ Pertamina Dumai, DLH Dideadline Sepekan
5 tahun laluHMI Cabang Dumai memberikan tenggat waktu sepekan kepada DLH. Soalnya, tidak didengar pernyataan yang jelas dan tegas dari DLH terkait sikap apa dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti ‘kasus’ PT. Pertamina RU II Dumai
Catatan Akhir Tahun PT Pertamina RU II Dumai: "Reputasi Elok Dalam Gugatan"
5 tahun laluOleh M. Syahrul Aidi Pemimpin Redaksi porosriau.com Tulisan mengutip data dari berbagai sumber SEPANJANG tahun 2019 ini PT Pertamina RU II Dumai menikmati fase-fase ind
Edy Nasution Mendapat Kehormatan Menjadi Keynote Speaker STAIN Bengkalis
7 tahun laluSelesai menjadi khotib shalat Jumat di mesjid istiqomah Bengkalis, Danrem 031/WB, dilanjutkan menuju kampus STAIN Bengkalis yang berlokasi di Senggoro, Bengkalis untuk menyampaikan kuliah umumnya dihadapan ratusan mahasiswa baru.
Demo BEM Se-Riau, Mengakibat Kepala Kapolresta Pekanbaru Mengalami Cedera
7 tahun laluPEKANBARU (POROSRIAU.COM)- Demo yang dilakukan Mahasiswa BEM se-Riau dalam rangka memperingati 3 tahun masa jabatan Presiden Joko Widodo itu berlangsung anarkis. &nbs
Tak akan Keluarkan Fatwa Terkait Keberadaan Islam Nusantara, MUI Riau: Islam Hanya Satu!
6 tahun laluKetua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Prof Dr Nazir Karim MA dengan lantang menyebutkan, pihaknya tidak akan latah ikut-ikutan mengeluarkan Fatwa terkait keberadaan dari Islam Nusantara yang mulai 'bergema' saat ini seperti yang sud